Bandung (ANTARA News) - Adanya sejumlah laporan yang menyebutkan petugas penagih pajak dan karyawan pajak yang nakal, termasuk kasus pemalsuan formulir pajak di Bandung, seharusnya mendorong pelakunya ditindak tegas, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. "Saya akui memang masih ada saja oknum karyawan pajak yang nakal. Namun demikian kini kita memiliki sitem pengawasan yang cukup ketat guna mencegah kasus pelanggaran terulang kembali," katanya kepada wartawan usai meresmikan gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jawa Barat I dan II serta Banten, di Bandung, Jumat. Menurut dia, pelaku pelanggaran ada aturan hukumnya bahkan pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah berjalan. "Mulai hari ini ada aturan regulasi untuk menyikapi kasus pelanggaran," kata Sri Mulyani . Sementara itu dalam sambutannya, Menteri mengatakan pihaknya tidak rela jika ada anak buahnya di Ditjen Pajak Departemen Keuangan yang miskin, lalu mencari-cari pendapatan "sampingan" dengan cara yang tidak halal. "Namun demikian, saya juga tidak rela jika aparat pajak terlalu kaya dan tidak jelas asal-usul kekayaannya. Sebagai Menteri Keuangan, saya bisa saja usil, memeras dan menjahili. Tapi bukan itu yang kita inginkan. Saya harap orang pajak bisa bekerja dengan baik dan profesional," ujarnya. Menteri juga mengaku kesal dengan ulah oknum pajak yang membuat citra Ditjen Pajak tercoreng, sehingga tidak dihargai oleh para wajib pajak. "Saya berharap petugas pajak disegani oleh wajib pajak, sehingga harus menjaga citranya yang baik," katanya. Dia berpendapat yang bisa memperkeruh citra bukan hanya dari internal Ditjen Pajak saja. "Jadi jangan hanya kami saja yang disalahkan bisa disogok amplop, karena wajib pajak juga yang berupaya menyogok petugas pajak," kata Menteri.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007