"Pemadaman titik api dilakukan menggunakan pesawat helikopter yang menjatuhkan sekitar 103 juta liter air," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel Iriansyah di Palembang, Senin
Baca juga: BPBD Sumsel ajukan penambahan helikopter untuk tangani kebakaran hutan
Dia mengatakan, areal hutan di Sumatera Selatan cukup luas sehingga kadang-kadang titik api dan kebakaran lahan sulit terjangkau melalui operasi darat. Unutk itu dilakukan penyiraman melalui udara.
Selama menjalankan tugas sejak Februari lalu, titik api terbanyak muncul di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin dan Musi Banyuasin yang areal hutannya masih cukup luas.
Selain itu, di daerah tersebut banyak lahan gambut sehingga bila terjadi kebakaran sulit untuk dipadamkan.
Sejak terbentuknya satuan tugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada 2018, menuru dia, Sumsel terhindar dari kabut asap yang tebal.
Bahkan, saat pelaksaan Asian Games Agustus 2018 lalu daerah ini terhindar kabut asap sehingga pelaksanaan pesta olahraga internasional tersebut berlangsung sukses.
Namun, diakui Iriansyah bahwa memang beberapa waktu lalu ada dua haridi Palembang dilanda kabut asap yang tipis, tetapi kondisi itu tidak terlalu berpengaruh.
Baca juga: Sumsel tak mau dicaci maki terkait Karhutla
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2018