Banda Aceh (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Pemprov NAD) berencana membangun pusat kebudayaan Belanda di Aceh sebagai bentuk pelestarian situs sejarah yang tersimpan di daerah itu. "Kita akan berupaya untuk mendirikan pusat kebudayaan Belanda di Aceh dalam waktu dekat," kata Gubernur NAD Irwandi Yusuf menanggapi saran dari Komisi F DPRA dalam rapat paripurna VII tahun 2007 di Banda Aceh, Jumat. Menurut dia, pembangunan pusat kebudayaan tersebut dinilai sangat penting sebagai upaya meningkatkan bentuk kerjasama antara Provinsi NAD dan Belanda, terutama pada sektor kebudayaan. "Dengan adanya pusat kebudayaan Belanda di Aceh kiranya dapat menjaga berbagai situs-situs sejarah yang kini terdapat di sejumlah kabupaten/Kota di Provinsi NAD," kata Irwandi Yusuf. Selain itu, pembangunan pusat kebudayaan Belanda tersebut juga sebagai upaya pemerintah Aceh untuk mengembalikan berbagai bukti sejarah yang saat ini masih tersimpan di negeri Belanda. "Saat ini bukti-bukti sejarah Aceh masih sangat benyak tersimpan di sana, kita harapkan dengan pembangunan pusat kebudayaan Belanda, berbagai situs sejarah tersebut dapat kita tarik kembali ke Aceh," demikian Gubernur NAD.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007