Jakarta, (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Penyelamatan (Basarnas) Muhammad Syaugi mengatakan pihaknya fokus evakuasi korban Lion Air JT 610 dibanding upaya lainnya seperti mencari serpihan pesawat.

"Basarnas mengutamakan evakuasi korban," kata Syaugi di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu.

Adapun saat tim Basarnas menemukan serpihan pesawat maka akan turut diangkut. Kendati demikian, potongan kapal terbang bukan prioritas.

Meski begitu, tim gabungan SAR sudah menemukan banyak serpihan pesawat seperti roda, turbin, kotak hitam dan lainnya.

Sejauh ini, sudah 186 kantung jenazah yang ditemukan dari total 189 penumpang yang ikut jatuh bersama Lion Air JT 610 di perairan Karawang.

Sementara itu, Syaugi mengatakan Basarnas sebagai koordinator evakuasi memutuskan mengurangi potensi SAR yang ada. Mulai Kamis (8/11), hanya tim Basarnas yang akan melakukan evakuasi korban Lion Air.

Keputusan itu diambil setelah tujuh hari plus tiga hari dilakukan operasi SAR bersama tim gabungan dari berbagai unsur.

Menurut dia, tren penemuan dalam proses SAR sudah turun. Meski begitu, posko SAR tetap bekerja yaitu di Tanjung Priok, Jakarta dan Tanjung Pakis, Karawang.

"Posko di sini tetap dan di Tanjung Pakis ada tim SAR dari Bandung. Jika ada korban ditemukan nelayan di sana tidak perlu jauh-jauh ke sini," katanya.

Baca juga: Turbin kedua Lion Air mendarat di JICT
Baca juga: Kabasarnas ajak keluarga berdoa untuk para korban
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018