Nusa Dua, Bali, (ANTARA News) - Tekanan ekonomi global akibat perang dagang yang terjadi antara Amerika dan China ternyata tidak memengaruhi jual beli di pasar online dalam negeri, salah satunya di e-commerce Shopee.

Hal tersebut disampaikan Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo saat menggelar wawancara terbatas pada ajang World Conference Creative Economy di Nusa Dua, Bali, Kamis.

"Ternyata transaksi kita tetap tumbuh, permintaan juga tetap tumbuh. Jadi, tidak kami bisa bilang pasar online tidak terpengaruh," ungkap Radit.

Menurut Radit, terdapat beberapa alasan dibalik tidak terpengaruhnya pasar online terhadap pelemahan rupiah yang sempat melanda Indonesia, di antaranya transaksi jual beli online masih menggunakan mata uang rupiah.

"Jadi, jual belinya pakai rupiah, kemudian semua karyawan juga merupakan orang Indonesia yang digajinya pakai rupiah," tutur Radit.

Selain itu, kebanyakan produk yang diperjual belikan, terutama oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) di Shopee merupakan buatan dalam negeri yang bahan bakunya juga berasal dari Indonesia.

Terakhir, lanjut Radit, UKM di Indonesia kerap menggunakan fasilitas pinjaman non formal dengan bunga besar, sehingga ketertiban pembayaran lebih diutamakan.

"Pinjaman mereka biasanya non formal yang memang bukan bank dengan bunga besar, jadi mereka lebih tertib membayar, takut kalau telat dikenakan bunga yang besar," tukasnya.

Di Shopee sendiri, tambahnya, jenis produk yang paling laku dijual adalah fashion, di mana 80 persen di dalamnya merupakan usaha milik UKM.

Baca juga: Presiden Jokowi minta koperasi perluas pasar online

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2018