Jakarta (ANTARA News) - Pengelola arena bermain anak Timezone menargetkan pengembangan 40 gerai waralaba pada 2009 untuk memperluas keberadaannya di seluruh Indonesia. "Tahun 2009 kami mengharapkan memiliki lebih dari 40 gerai waralaba Timezone, baik dari gerai yang sudah ada maupun gerai baru yang akan dibuka," ujar Franchise & Loyality Program Coordinator PT Matahari Graha Fantasi, Deasy Sinaga, di sela-sela pameran waralaba, di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan, pada 2007 dan 2008 pihaknya menawarkan sistem waralaba untuk 20 gerai baru Timezone di sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Manado, Samarinda, Yogyakarta, Bandung, Medan, Tangerang, Belitung dan Ternate. "Selain gerai baru, kami juga menawarkan gerai yang sudah ada kepada investor yang berminat (lewat sistem waralaba)," ujar Deasy. Ia mengatakan, pihaknya akan tetap mengembangkan 20 gerai baru yang direncanakan tahun 2007 dan 2008, meskipun tidak ada investor waralaba yang berminat. Saat ini PT Matahari Graha Fantasi mengelola lebih dari 100 gerai yang tersebar di pusat perbelanjaan dan pertokoan di kota-kota besar di Indonesia. Perusahaan hasil usaha patungan antara PT Matahari Putra Prima dengan perusahaan asal Australia, Leisure & Allied Industries (LAI) itu juga mengembangkan Timezone dengan area yang lebih kecil dari 500 meter persegi di perumahan, apartemen, dan rumah sakit, sehingga total gerainya mencapai sekitar 120an, dan 34 gerai di antaranya berlokasi di Jabodetabek. Deasy mengakui pengembangan gerai lewat sistem waralaba dilakukan untuk mempercepat ekspansi pasar Timezone di Indonesia yang persaingannya semakin ketat. Menurut dia, investasi satu gerai Timezone dengan luas minimal 500 meter persegi mencapai sekitar Rp2-3miliar dengan jumlah permainan minimal 70 unit. "Investasinya memang cukup besar, namun diperkirakan bisa balik modal (BEP) sekitar 3-4 tahun. Pengalaman kami minimal sesepi-sepinya gerai mampu menghasilkan Rp200 juta per bulan," ujar Deasy. Ia mengatakan penghasilan arena bermain setiap tahunnya terus meningkat antara 10-20 persen. Oleh karena itulah, bisnis tersebut mulai dibidik banyak pihak, terutama perusahaan baru, sehingga Timezone kini mendapat pesaing yang cukup kuat. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007