Caracas (ANTARA News) - Presiden Venezuela, Hugo Chavez, pada Ahad mengatakan bahwa dirinya bersedia bertemu dengan para pemimpin gerilyawan di hutan Kolombia guna menengahi kesepakatan kemanusiaan antara pemerintah Kolombia dan pemberontak sayap-kiri. Chavez bertemu dengan utusan perdamaian di Kolombia, Jumat, dan pergi ke Kolombia bulan lalu guna mendorong terwujudnya kesepakatan bagi pembebasan ribuan sandera yang diculik selama perang saudara 40-tahun di negeri itu. Selama siaran mingguannya, Ahad, Chavez mengatakan Manuel Marulanda, komandan gerilyawan FARC di kolombia, meyakinkan dia dalam surat bahwa ia tak dapat pergi ke Venezuela bagi pembicaraa perdamaian dengan Chavez. "Saya bersedia pergi ke bagian terdalam hutan terbesar itu untuk bertemu dengan Marulanda," kata Chavez. Ia menyatakan surat Marulanda menyampaikan kembali tuntutan oleh FARC, kelompok pemberontak terbesar di Kolombia, agar Presiden Kolombia Alvaro Uribe menarik tentara dari daerah pedesaan yang seukuran New York guna menciptakan daerah aman bagi pembicaraan. Uribe telah menolak melakukan itu, dan mengatakan komandan pemberontak akan menggunakan daerah tersebut untuk menyatukan kekuatan kembali. Chavez di hari Jumat bertemu dengan perundingan perdamaian utama Kolombia, Luis Carlos Restrepo, di Caracas. Satu delegasi kelompok gerilyawan yang lebih kecil, ELN, juga bertemu dengan Restrepo di Caracas, bersama dengan seorang diplomat Venezuela. Uribe meminta Chavez beberapa bulan lalu agar membantu pembicaraan mengenai sandera, kendati pandangan ideologi pemimpin konservatif Kolombia itu berbeda dengan Chavez, yang telah menjadi wajah politik sayap-kiri Amerika Latin yang bangkit kembali. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy juga telah mendukung keterlibatan Chavez, dengan harapan pembicaraan tersebut mungkin mengarah kepada pembebasan politikus Kolombia-Perancis Ingrid Betancourt, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007