Bogor (ANTARA News) - Terlilit utang dan desakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, membuat Imas Sutarsih (48), seorang ibu rumah tangga warga Kampung Bojong Jengkol, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jabar, berniat mendonorkan ginjalnya melalui Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia (PMI), di Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor. Ibu delapan anak yang kini menjadi tulang punggung keluarga ini, sudah dua kali datang ke RSU PMI untuk mencari informasi cara mendonorkan ginjalnya. "Saya ingin mendonorkan ginjal kepada orang yang membutuhkan ginjal. Saya ingin membantu dengan ginjal saya dan orang yang membutuhkan ginjal bisa membantu ekonomi keluarga saya, sehingga bisa sama-sama terbantu," kata Imas di depan ruang unit gawat darurat (UGD), RSU PMI, Senin. Mengenakan busana muslim warna coklat susu, celana panjang warna coklat, serta berkerudung warna coklat, Imas duduk di sebuah bangku panjang di depan ruang UGD RSU PMI. Ia tidak tahu harus menemui dokter siapa untuk mengkonsultasikan keinginannya menjadi donatur ginjal. "Saya sudah dua kali ke sini. Sebelumnya, pada Sabtu (8/9) kemarin, tapi disarankan oleh petugas agar membatalkan saja niat saya," katanya. Dengan bantuan beberapa wartawan yang menanyakan pada petugas di ruang UGD, Imas disarankan berkonsultasi pada dokter spesialis ginjal, di poliklinik ginjal yang berada di belakang ruang UGD. Di Poliklinik tersebut, seorang dokter menanyakan maksud kedatangannya. Imas pun menjelaskan maksud kedatangannya ingin mendonorkan ginjalnya dan menanyakan prosedurnya. Dokter tersebut tampak kaget dan mengatakan, belum pernah menerima donor ginjal. Ia menyarankan, agar Imas mendatangi ruang Hemodialisa (ruang perawatan pencucian darah), jika ingin bertemu dokter spesialis ginjal. Ketika Imas keluar dari poliklinik ginjal, dokter itu pun segera pergi meninggalkan ruang poliklinik. Di ruang Hemodialisa, Imas diterima oleh seorang petugas laki-laki yang menanyakan maksud kedatangan Imas. Sekali lagi Imas menjelaskan maksud kedatangannya. "Dokter spesialis ginjal praktek di poliklinik ginjal bukan di sini, saya cuma seorang perawat," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007