Jakarta,  (ANTARA News) - PT Barata Indonesia mendapatkan kontrak pengerjaan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sisira 2X4,9 MW dengan nilai total Rp216 miliar. 

PT Barata Indonesia Persero mendapatkan kontrak untuk mengerjakan proyek PLTM Sisira (2 X 4,9) MW di Kecamatan Parlilitan  Kabupatan Humbang Hasundutan, Sumut, sebagai solusi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) nasional,  berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.  

Kepastian pembangunan tersebut didapat setelah dilakukan penandatanganan kontrak yang dilakukan antara PT Barata Indonesia (Persero)  yang diwakili oleh Pelaksana tugas Direktur Utama PT Barata Indonesia Tony Budi Santosa dengan pihak PT Energi Alam Sentosa (anak perusahaan PT Terregra Asia Energy Tbk) yang bergerak di bidang energi terbarukan. 

Plt Direktur Utama PT Barata Indonesia Persero,Tony Budi Santosa mengatakan bahwa proyek-proyek pembangkit listrik yang menggunakan energi baru-terbarukan memang menjadi salah satu fokus utama Barata Indonesia. 

"Karena itu kami berharap dukungan dari semua pihak termasuk dari pemerintah untuk memperbanyak dan juga mempermudah regulasi yang berhubungan dengan proyek pembangkit listrik energi baru terbarukan," ujar Tony. 

PLTM yang merupakan renewable energy merupakan salah satu concern bisnis Barata Indonesia.  Energi baru terbarukan merupakan alternatif dalam penyediaan energi semakin digalakkan karena Energi fosil akan semakin habis suatu saat. 

Dari sisi posisi sebagai kontraktor,  Barata Indonesia berkesempatan untuk meningkatkan lokal konten,  serta turut mewujudkan program National Capacity Building (Membangun Kapasitas Nasional) dari Pemerintah. 

Sebelum mendapatkan kontrak PLTM Sisira (2X4,9) MW, awal Januari lalu perusahaan yang berkantorlusat di Gresik tersebut juga memperoleh kontrak PLTM Batang Toru 3 (2X5 MW)  di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. 

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir Barata Indonesia juga telah menyelesaikan beberapa proyek PLTM, seperti PLTM Walessi 500 kW, PLTM Kayu Aro 950 kW, PLTM Lodagung (2 X 650 kW)  serta Penstock untuk PLTM Parmonangan (2 X 4, 5 MW). 

Barata Indonesia juga telah menyelesaikan proyek PLTM Lodagung (2X650 kW) milik Perum Jasa Tirta I. 

Kedepan,  Barata Indonesia pun berharap, proyek-proyek pembangkit listrik yang menggunakan energi baru-terbarukan semakin menjamur, sehingga tercapai kedautan energi nasional yang bebasis energi baru-terbarukan.  

Baca juga: Barata Indonesia akuisisi pabrik Siemens Turbine

Baca juga: Barata dan perusahaan Spanyol kembangkan pembangkit listrik


 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2018