Jakarta (ANTARA News) - Distributor panel surya yang  berbasis di Tangerang Selatan, "Loving Environment Solution", Andrean Dwilaksono mengatakan pemasangan alat pembangkit listrik tenaga surya hanya membutuhkan biaya Rp2,5 juta. 

Pernyataan itu disampaikan Andrean untuk membantah anggapan banyak pihak bahwa biaya pemasangan dan perawatan panel surya relatif rumit dan mahal.

"Pemasangan panel surya itu mudah, orang awam pun bisa, dan tidak mahal, karena paket terkecilnya untuk rumah dengan kapasitas listrik 450 VA (volt ampere) sampai dengan 1.200 VA, hanya menelan biaya Rp2,5 juta," kata Andrean saat ditemui di Earth Festival 2018 di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Minggu. 

Ia mengatakan, biaya tersebut mencakup pembelian inverter (alat pengubah daya) yang mesti digunakan bersama-sama dengan panel surya. 

"Kita harus mulai melihat pemasangan panel surya sebagai investasi. Alasannya, pertama, panel surya dan inverter-nya ini garansi 10 tahun. Listrik yang dihasilkan pun tidak hanya memenuhi kebutuhan satu rumah, tetapi kita dapat menjualnya ke PLN (Perusahaan Listrik Negara)," sebut Andrean. 

Ia menjelaskan, sebenarnya biaya pemasangan panel surya bergantung pada kebutuhan listrik, serta anggaran yang dimiliki oleh pemilik rumah. 

"Kami (Loving Environment Solution) menyediakan jasa konsultasi untuk para pemula yang ingin memasang panel surya. Perhitungannya sederhana, kami akan mempertimbangkan daya listrik rumah, rata-rata biaya listrik per bulan, jenis pembayaran listrik, perkiraan luas area panel surya yang digunakan, dan perkiraan dari budget pemilik rumah," jelas Andrean. 

Sementara itu, perawatan panel surya, menurut Andrean, juga tidak memerlukan perawatan khusus. 

"Prinsipnya, panel surya disarankan diletakkan di wilayah dak atau kanopi yang mudah terjangkau, sehingga dapat dibersihkan jika ada debu dengan siraman air saat kemarau panjang," terang Andrean.

Ia mengatakan, pihaknya memiliki misi untuk mengurangi polusi udara dan air akibat penggunaan energi berbasis bahan bakar minyak yang saat ini masih digunakan sebagai sumber listrik utama di Indonesia. 

"Misi lainnya, kami ingin menyediakan energi ramah lingkungan yang terjangkau untuk semua kalangan," sebut Andrean. 

Andrean bersama "Loving Evnvironment Solution" merupakan satu dari puluhan produk yang dipamerkan dalam Earth Festival 2018 di Living World Alam Sutera, Tangerang Selatan, Minggu. 

Acara yang dimulai sejak 17-20 November itu diadakan oleh Masyarakat Vegan Indonesia (IVS-VSI).

Baca juga: Konsumen kelas menengah mulai sasar panel surya
Baca juga: Disruptif teknologi untuk revolusi keberlanjutan
Baca juga: Energi bersih, kenapa tidak?

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2018