Jakarta (ANTARA News) - Tiga direktur Bank Indonesia menyatakan siap menghadapi uji kelayakan dan kepatutan ("fit and proper test") yang akan dilakukan Komisi XI DPR RI Senin depan (17/9) untuk menentukan dua Deputi Gubernur BI yang baru menggantikan Aslim Tadjuddin dan Bun Bunan Hutapea yang habis masa jabatannya Nopember mendatang. Direktur Perencanaan Strategis dan Humas Budi Mulya, Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Made Sukada dan Direktur Sumber Daya Manusia Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono dalam kesempatan terpisah di Jakarta, Rabu, menyatakan akan menyampaikan visi dan misinya sesuai tugas dan wewenang jabatan Deputi Gubernur yang akan dijabatnya. Budi Mulya mengatakan tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya selain menyiapkan materi yang akan disampaikannya pada saat "fit and proper test" nanti. "Ini kepercayaan yang besar dari lembaga dan Presiden yang mengajukan nama saya untuk menjadi calon Deputi Gubernur. Saya akan berusaha menyampaikan visi dan misi di bidang pengelolaan moneter dan devisa," kata Budi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Direktorat Pengelolaan Moneter BI mulai 2003 dan 2006. Dikatakannya, pengelolaan moneter dan devisa BI ke depan akan terus diperbaiki sesuai `best practise` yang dilakukan bank sentral negara lainnya terutama dengan meningkatkan kemampuan Operasi Pasar Terbuka (OPT). Budi juga mengatakan pasar keuangan yang lebih efisien, lebih dalam dan lebih likuid menjadi harapannya ke depan sehingga bisa mendukung kebijakan pengelolaan moneter yang dilakukan BI. "Pasar keuangan yang lebih efisien, dalam dan likuid sangat besar manfaatnya untuk kepentingan ekonomi, sehingga perlu ada keterkaitan antara pasar keuangan dengan kebijakan moneter," katanya. Sementara Made Sukada yang akan bersaing dengan Budi Mulya mengatakan tidak ada persiapan khusus yang dilakukannya menghadapi fit and proper test Senin mendatang, karena dalam jabatannya saat ini dia selalu berkutat mengurusi persoalan moneter dan devisa. "Tidak ada hal spesial yang saya lakukan karena pekerjaan sehari-hari mengurusi riset moneter, nantinya kalau dipercaya sebagai Deputi Gubernur, saya akan melaksanakan amanah itu sebaik-baiknya," katanya. Mengenai materi yang akan disampaikan nanti, Made mengatakan akan menjelaskan peran Bank Indonesia dalam memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan menjaga stabilitas moneter dan ekonomi makro. Sedangkan Kusumaningtuti mengatakan dirinya telah menyiapkan diri dengan menyusun makalah dan mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan dari anggota Komisi XI DPR RI terutama mengenai tugas dan wewenang yang akan diembannya di bidang anggaran BI, logistik dan penyelesaian aset. "Bank Indonesia ke depan menghadapi tantangan yang tidak ringan yaitu mengatur keuangan internal yang diselaraskan dengan peran dan tanggungjawab Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan moneter dan sistem keuangan," kata dia. "Penyusunan anggaran BI yang diajukan ke DPR harus dapat mencerminkan peran bank sentral bekerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah memfasilitasi berperan aktif dalam mengembangkan sektor riil, memacu pertumbuhan berkualitas yang dapat menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, sekaligus mengentaskan kemiskinan," tambahnya. Calon Deputi Gubernur pesaing Kusumaningtuti adalah Direktur Direktorat Pengawasan Bank II Ardhayadi Mitroatmodjo, namun hingga saat ini Ardhayadi yang sempat juga dicalonkan menjadi Deputi Gubernur tahun lalu belum bisa diwawancarai karena masih berada di London, Inggris.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007