Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan semua pihak turut mendukung aksi tanggap darurat mengatasi gempa bumi berkekuatan 7,9 SR yang melanda Bengkulu, pada Rabu pukul 18.10 WIB. "Presiden telah menginstruksikan kepada Menko Kesra, Panglima TNI, Kapolri dan jajarannya, agar melakukan tanggap darurat dengan memberi bantuan atas musibah tersebut," kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu malam. Andi menjelaskan, Presiden Yudhoyono terus memonitor situasi terkait gempa Bengkulu, baik melalui kepala pemerintahan maupun dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). "Presiden memperoleh informasi dari lapangan gempa telah menelan korban satu orang akibat terkena reruntuhan rumah. Terkait penanganan korban meninggal dan korban luka-luka Presiden juga menginstruksikan segera ditangani sebaik mungkin," kata Andi. Ia menuturkan, Presiden yang saat terjadi musibah berada di kediaman pribadi di Cikeas, Bogor, sempat memperoleh informasi bahwa gempa disusul tsunami. "Namun Kepala Negara dan semua kita (masyarakat--red), patut bersyukur bahwa tsunami ternyata tidak terjadi. Ini melegakan kita, karena apa yang dikhawatirkan itu tidak ada, seperti halnya kejadian di Aceh beberapa tahun lalu," ungkap Andi. Menurutnya, Presiden Yudhoyono belum memutuskan kapan akan meninjau lokasi gempa termasuk melihat dari jarak dekat saudara-saudara atau masyarakat yang menjadi korban. "Tapi, beliau sudah menginstruksikan sejumlah menterinya besok langsung memantau dampak gempa ke lapangan termasuk memberikan bantuan kepada korban," katanya. Meski begitu, Presiden terus memantau perkembangan penanganan gempa dan merasa lega bahwa masyarakat telah lebih paham cara menghindarkan diri dari ancaman gempa dengan cara langsung mencari tempat-tempat terbuka, dan tempat pengungsian yang lebih tinggi mengantisipasi kemungkinan potensi tsunami. "Kita harapkan dampak dari gempa tidak separah Aceh dan Nias, dan masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan," katanya. Gempa yang Gempa yang berpusat pada 159 km Barat Daya Bengkulu di titik 4.67 LS - 101.13 BT terjadi sekitar pukul 18:10:23 WIB. Guncangan gempa cukup keras sehingga bisa dirasakan oleh warga di Padang, Palembang, Lampung, dan sebagian wilayah Jakarta.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007