Dalam wawancara dengan BBC, ia mengatakan, "Saya hanya punya satu foto yang terpajang di rumah, sebuah foto yang menggambarkan postur tubuh saya yang tinggi."
"Itu salah satu cara untuk mengingatkan bahwa saya punya postur tubuh yang tinggi," katanya.
Ia kemudian berbicara mengenai tahun pertamanya meniti karier di Italia. Dari negeri itulah, ia mulai berkembang sebagai striker.
"Segala sesuatunya berubah saat saya datang ke Juventus. Segala sesuatunya serba baru bagi saya. Meski demikian, saya suka, karena Juventus klub besar, punya segudang pemain hebat, pelatih hebat, dan sejarah yang besar pula."
"Pada hari pertama, sesudah sesi latihan, saya mendengar Fabio Capello berteriak, 'Ibra'. Saya berlatih bersama tim muda. Mereka memberi umpan, dan saya mencetak gol. Setiap hari selama 30 menit, terkadang saya ingin kembali ke rumah, karena saya merasa lelah."
"Saya tidak ingin mencetak gol dan melihat penjaga gawang. Saya hanya ingin mendengar teriakan 'Ibra'"
"Yang saya lakukan, hanyalah melepas tembakan, tembakan yang berhasil, tembakan yang tidak berhasil. Pada akhirnya saya menjadi mesin. Yang saya lakukan hanyalah, mencetak gol dan mencetak gol. Utamanya saat saya berlaga di Italia, sebagai striker," katanya sebagaimana dikutip dari laman calciomercato.
Baca juga: Menang taruhan, Beckham unggah foto Ibrahimovic berseragam Timnas Inggris
Baca juga: Ibrahimovic dipastikan tidak akan bermain di Piala Dunia
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2018
