Jakarta (ANTARA News) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta dan PT MRT Jakarta melakukan studi terkait integrasi jangkauan layanan transportasi publik di Jakarta dengan melakukan nota kesepahaman tentang Studi Integrasi Transportasi Antarmoda.
 
"Kita membutuhkan transportasi umum massal yang bisa melayani warga Jakarta untuk berangkat dari mana dan saja, menjangkau ke mana saja," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Gedung PT Transportasi Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Jumat.
 
Guna melaksanakan pelayanan transportasi publik, maka moda transportasi di Jakarta harus terintegrasi,  sehingga penumpang dengan mudah berpindah dari satu moda ke moda lain dan dari satu rute ke rute yang lain, katanya.

Selain itu, aspek untuk integrasi adalah aspek rute, aspek tiket dan aspek pengelolaannya.
 
"Untuk melakukan integrasi tersebut maka dibutuhkan studi yang matang dengan studi ini maka kita akan memiliki progres dan tahap-tahap pelaksanaan pengintegrasian," kata Anies.

"Maka dari itu saya apresiasi PT. Transjakarta dan PT. MRT Jakarta yang memulai studi ini secara kolaboratif," kata Anies.  

Sedangkan rute arahannya adalah penduduk Jakarta dalam jangkauan 500 meter, dari tempat tinggal atau bekerja bisa mendapatkan kendaraan umum.

"Jadi cukup 500 meter dari tempat anda berada. Anda bisa mendapatkan kendaraan umum, itu yang menjadi pegangan. Dari situ kemudian diterjemahkan dalam bentuk rute dan ketersambungan," kata Gubernur.

Sedangkan dari kualitas pelayanan ada aspek keterjangkauan, dimana keterjangkauan itu dari sisi jarak dan sisi harga, keterjangkauan, keamanan, kenyamanan, ketersambungan.

"Kelima aspek itu yang harus ada di dalam hasil studi itu," kata Anies.
 

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018