Jakarta (ANTARA News) - Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunda penyerahan 10 nama calon pimpinan yang lolos seleksi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena kesibukan kepala negara. Menurut Sekretaris Pansel KPK Gunawan Hadisusilo, di Jakarta, Kamis, Presiden harus memimpin rapat terbatas kabinet penanganan gempa Bengkulu, di Halim Perdanakususmah, Jakarta, sehingga tidak dapat menerima kedatangan Pansel sebagaimana dijadwalkan sebelumnya. Sebelumnya Pansel dijadwalkan diterima Presiden Yudhoyono pada Kamis (13/9) untuk menyerahkan 10 nama calon pimpinan KPK. "Masih menunggu waktu dari Presiden," katanya. Diperkirakan 10 nama calon pimpinan KPK tersebut akan diserahkan kepada Presiden dalam pekan ini. Sebelumnya, Pansel telah mengirimkan surat konfirmasi yang telah dikirimkan sejak dua hari lalu. Namun hingga Kamis (13/9) siang belum ada ada kepastian untuk bertemu dengan Presiden. Gunawan berharap agar penyerahan 10 nama calon pimpinan seleksi kepada Presiden dapat segera dilakukan. Sebelumnya, Pansel telah melakukan wawancara terbuka terhadap 26 calon pimpinan KPK. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dan dengan mempertimbangkan hasil seleksi sebelumnya, serta rekam jejak, Pansel menetapkan 10 orang terbaik untuk kemudian diserahkan kepada Presiden. Namun, Gunawan enggan menyebutkan 10 nama calon pimpinan KPK tersebut. Setelah diserahkan kepada Presiden, kepala negara akan menyerahkan nama-nama tersebut kepada DPR untuk kemudian dipilih 5 orang terbaik yang akan menjadi pimpinan KPK masa jabatan 2007-2011. Sebelumnya, jumlah peserta seleksi calon pimpinan KPK yang lolos seleksi administrasi yaitu 661 peserta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 474 peserta menyerahkan makalah untuk mengikuti seleksi penulisan makalah. Dari hasil seleksi, sebanyak 236 peserta dinyatakan lulus tes penulisan makalah dan berhak mengikuti tes psikologis. Dari 236 peserta yang mengikuti tes "pshycological profile assessment" Pansel menetapkan 26 orang lolos tes tersebut. Para peserta yang lolos "pshycological profile assessment" harus mengikuti wawancara tahap pertama, tes tulisan refleksi dan wawancara terbuka.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007