Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan hasil penjualan Sukuk Negara Tabungan  seri ST-002 sebesar Rp4,94 triliun yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2018.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan penjualan ST-002 ini menjangkau 16.477 investor, dengan sebanyak 11.591 merupakan investor baru.

ST-002 merupakan seri ST pertama yang penjualannya dilakukan secara daring (e-SBN) bekerja sama dengan 11 mitra distribusi. 

Keenam mitra distribusi yaitu enam bank umum, satu perusahaan efek, dua perusahaan efek khusus dan dua perusahaan teknologi finansial.

Total pembelian ST-002 ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sekitar 2,9 kali dari target awal yang disampaikan oleh seluruh mitra distribusi yaitu sebesar Rp1,71 triliun.

Jumlah investor terbesar dari sukuk negara tabungan ini adalah yang melakukan pembelian pada kisaran Rp1 juta-Rp100 juta yaitu mencapai 59,55 persen, meski rata-rata volume pembelian per investor tercatat mencapai Rp300,13 juta.

Berdasarkan usia, jumlah investor dari generasi milenial yang lahir pada rentang 1980-2000, mendominasi porsi pembelian yaitu mencapai 7.350 investor atau 44,61 persen dari total jumlah investor.

Namun dari sisi volume pembelian, kelompok baby boomers yang lahir pada rentang 1946-1964, mendominasi pembelian sukuk negara tabungan ini yaitu mencapai 45,44 persen dari volume pembelian atau Rp2,25 triliun.

Jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah pegawai swasta sebesar 36,49 persen, diikuti kelompok wiraswasta sebanyak 18,72 persen dan PNS/TNI/Polri sebesar 11,71 persen.

Dari sisi volume pembelian, kelompok pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta sebesar 35,03 persen, disusul pegawai swasta sebanyak 26,46 persen dan ibu rumah tangga sebesar 14,1 persen.

Jumlah nomimal pembelian ST-002 berdasarkan wilayah adalah DKI Jakarta mencapai Rp2,26 triliun atau 45,63 persen, Indonesia Bagian Barat selain DKI Jakarta Rp2,2 triliun atau 44,56 persen dan wilayah Indonesia Bagian Tengah Rp452,31 miliar atau 9,15 persen.

Secara keseluruhan, realisasi penerbitan ST-002 ini lebih tinggi dibandingkan dengan penerbitan ST-001 yang dilakukan pada 2016 dan berhasil menyerap dana sebanyak Rp2,59 triliun.

Dengan penerbitan sukuk negara tabungan ini, maka pemerintah selama 2018 telah menerbitkan lima instrumen SBN ritel yaitu ORI015, SBR003, SBR004, SR-010 dan ST-002 dengan total nominal penerbitan mencapai Rp46,01 triliun. 

Baca juga: Pemerintah buka masa penawaran sukuk tabungan ST-02

Baca juga: Modalku jadi distributor sukuk tabungan ST-002


 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2018