Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu akan meneliti sampel air yang diduga tercemari limbah minyak di Pulau Pari terkait penemuan tiga penyu mati pada Selasa (27/11).

"Sampel air akan dibawa ke Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup agar diteliti oleh pihak yang berwenang," ujar Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman di Jakarta, Rabu.

Pihaknya melakukan penelitian air berdasarkan laporan warga tentang penyu yang mati di perairan Pulau Pari serta berkoordinasi dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta.

Selain itu, BKSDA DKI Jakarta terus melakukan pencarian bangkai penyu yang diperkirakan masih mengambang di laut. 

"Laporan warga yang menemukan penyu mati itu berada di dekat Pulau Pari. Meski begitu, kami belum dapat memastikan penyebab kematian penyu sebelum dilakukan penelitian," kata Yusen.

Suku Dinas LH Kepulauan Seribu akan berkoordinasi dengan BKSDA DKI dengan melakukan patroli perairan guna menelusuri kemungkinan penemuan bangkai penyu lainnya dan mencegah tindakan pencemaran laut.

Sebelumnya, beredar kabar di media sosial terkait pencemaran di sekitar Pulau Pari oleh sampah dan minyak.

Dengan ditemukannya sejumlah penyu sisik yang mati, kabar tersebut menjadi fokus utama Sudin LH Kepulauan Seribu untuk membersihkan pulau.

Baca juga: Sampah plastik meliputi tiga penyu yang mati di Pulau Pari
Baca juga: Pulau Pari tercemar sampah kiriman

 

Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: M. Arifin Siga
COPYRIGHT © ANTARA 2018