New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street melonjak pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga mendekati tingkat netral, sebuah nada yang ditafsirkan oleh investor sebagai dovish.

Laporan Xinhua menyebutkan Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 617,70 poin atau 2,50 persen, menjadi berakhir di 25.366,43 poin. Indeks S&P 500 naik 61,61 poin atau 2,30 persen, menjadi ditutup di 2.743,78 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir meningkat 208,89 poin atau 2,95 persen, menjadi 7.291,59 poin.

Indeks Dow membukukan kenaikan satu hari terbesarnya sejak 26 Maret, dengan saham Caterpillar dan Boeing naik hampir 5,00 persen, memimpin para pencetak kenaikan dalam indeks 30 saham.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi karena saham-saham teknologi dan konsumen discretionary masing-masing naik 3,44 persen dan 3,23 persen, mengungguli yang lain. Nasdaq teknologi berat melaporkan hari terbaiknya sejak 25 Oktober.

"Suku bunga masih rendah berdasarkan standar historis, dan mereka tetap sedikit di bawah kisaran luas perkiraan tingkat yang akan menjadi netral untuk ekonomi, yaitu tidak mempercepat atau memperlambat pertumbuhan," kata Powell dalam pidato yang ia sampaikan di depan Klub Ekonomi New York.

Pernyataan itu tampak lebih dovish daripada komentarnya pada awal Oktober bahwa bank sentral AS memiliki jalan panjang untuk pergi sebelum suku bunga mencapai tingkat netral, menunjukkan bahwa kenaikan lebih lanjut bisa sebentar lagi.

Bank sentral telah menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini. Investor resah atas lonjakan suku bunga, takut bahwa biaya pinjaman yang terus meningkat bisa memperlambat perekonomian.

Di sisi ekonomi, produk domestik bruto (PDB) riil AS naik pada tingkat tahunan 3,5 persen di kuartal ketiga, turun dari kenaikan 4,2 persen di kuartal kedua, menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Rabu (28/11).

Perlambatan pertumbuhan PDB riil terutama mencerminkan penurunan dalam ekspor dan deselerasi dalam investasi tetap non-residensial serta pengeluaran konsumsi pribadi, kata laporan itu.

Sementara itu, penjualan rumah baru AS berdiri pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 544.000 pada Oktober, 8,9 persen di bawah tingkat September yang direvisi, kata Departemen Perdagangan.

Angka tersebut sangat meleset dari konsensus pasar karena jumlah rumah yang baru dibangun, rumah yang belum terjual menjadikan pasar naik ke tingkat tertinggi sejak 2009.
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2018