Wamena (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua mengharapkan perbankan di wilayah ini ikut membantu pengembangan kopi pada sektor hulu, seperti pembukaan lahan baru melalui program corporate social responsibility (CSR) .

Kepala Dinas Pertanian Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan beberapa bank sudah terlibat pada pengembangan kopi, tetapi lebih pada sektor hilir, misalnya setelah biji kopi dipanen.

Menurut dia, kendala yang dihadapi pemerintah yang membutuhkan dukungan adalah pada sektor hulu, misalnya pembukaan lahan baru, penanaman bibit kopi, dan perawatan tanaman kopi.

"Harapan kita, teman-teman dari perbankan tidak hanya di hilir, tetapi bagaimana bisa membantu pemerintah di hulu. Jadi kita tinggal pisahkan mana yang ditangani pemerintah dan mana yang perbankan," katanya.

Ia mengatakan pengembangan tanaman kopi pada sektor hulu masih didominasi oleh pemerintah.

"Kalau di hilir setelah jadi kopi biji, itu banyak yang berminat. Bukan hanya dari perbankan, dari TNI/Polri, LSM juga ada," katanya.

Belum adanya pihak swata atau BUMN yang berkecimpung pada sektor hulu pengembangan kopi Arabika, karena membutuhkan biaya yang besar.

Sebelumnya Bank Papua melalui program sosialnya membantu masyarakat Jayawijaya dengan 20 unit mesin pengolah biji kopi dan rumah pengering untuk menjemur biji kopi.*


Baca juga: Sayang kopi Wamena belum digarap maksimal, meski sudah dikenal

Baca juga: Kopi Arabika Wamena Papua kembali bangkit


 

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2018