Manado (ANTARA News) - Pemerintah Propinsi (Pemprop) Sulawesi Utara (Sulut), akan mengalokasikan biaya pengawetan ikan Coeleacanth (sel-a-kan), spesies purba sejak 65 juta tahun itu, sekitar Rp130 juta melalui APBD Perubahan tahun 2007, guna dipromosikan ke mancanegara. "Ikan purba Coeleacanth murni ikon Sulut di mata dunia, sehingga perlu diberikan perhatian serius pemerintah," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulut, Xandramaya Lalu, Sabtu di Manado. Ikan yang ditemukan oleh seorang nelayan di perairan Manado itu, sementara ini masih berada di cold storage, dan menjadi pusat penelitian ilmuwan dari Departemen Kelautan dan Perikanan, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) dan sejumlah peneliti dari Jepang serta AS. Usulan anggaran pengawetan dari pemerintah, rinciannya sekitar Rp100 juta untuk pengadaan berbagai obat-obat khusus penakaran ikan purba Coeleacanth, serta Rp30 juta untuk replika dan aquarium guna dipajang di berbagai pameran. "Dengan temuan ikan purba itu, menunjukkan Sulut sebagai wilayah perairan dengan kehidupan sejuta spesies alami," katanya. Apalagi Propinsi Sulut mulai berbenah dengan kesiapan sebagai tuan rumah pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) atau Konferensi Dunia tentang Laut, akan dilaksanakan pada 11 hingga 15 Mei 2009, di Kota Manado. Anggota DPRD Sulut, Mieke Nangka mengatakan, usulan anggaran pengawetan ikan coeleacanth, akan menjadi pertimbangan bersama antara legislatif dan eksekutif, karena masih harus melihat program prioritas dan strategis daerah. "Kalau nantinya ikan purba coeleacanth bisa memberikan manfaat besar bagi daerah, perlu juga harus dipertimbangkan usulan anggaran itu," kata personil Fraksi PDIP itu. Sebelumnya, warga Manado digemparkan temuan ikan purba jenis Coeleacanth, oleh seorang nelayan J Bahama, pada 19 Mei 2007 lalu, sekitar pukul 08:00 wita. Ikan memiliki ukuran panjang 1 meter serta diameter 30-45 cm itu, didapat melalui jaring ikan di wilayah perairan Sulawesi, atau sangat dekat dengan Taman Nasional Laut (TNL) Bunaken. Ikan Coeleacanth dengan spesies masih hidup `Latimeria Menadoensis", merupakan sejenis ikan yang sistem keturunannya beranak atau tidak bertelur, seperti jenis ikan lain, karena memiliki paru-paru. Coeleacanth adalah spesies ikan berasal dari cabang evolusi tertua dan masih hidup sebagai ikan berahang. Ikan itu sejak akhir masa `Creataceous` 65 juta tahun lalu, sebuah spesimen ditemukan di perairan Chalumna, Afrika Selatan tahun 1938. Kemudian berlanjut ke perairan Manado Tua, Sulut, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar, Taman Laut St Lucia Afrika Selatan. Jenis ikan purba Coeleacanth, terdiri dari 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007