Jakarta (ANTARA News) - Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih menerima audiensi dari kalangan petani dan peternak terkait data pangan,  di Jakarta,  Jumat. 

"Ombudsman pada 2017 pernah bilang jangan bicara surplus dulu, bersabar tunggu BPS. Apa yang terjadi hari ini, sudah Ombudsman prediksi jauh hari," jelas Alamsyah. 

Alamsyah akan menyampaikan kondisi audiensi data pangan ini kepada Presiden Joko Widodo. 

Hal tersebut berkaitan dengan Direktur Eksekutif Pataka Yeka Hendra Fatika yang menyerahkan Petisi Ragunan sudah diteken oleh puluhan orang dari kalangan organisasi, komunitas peternak dan petani kepada Ombudsman RI,  persoalan data pangan. 

"Kami 20 orang mewakili organisasi dan individu meneken Petisi Ragunan. Pertimbangan, kami menilai telah terjadi kurang akuratnya data produksi pertanian yang dibuktikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), " kata Yeka. 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi di kesempatan sama, merasakan kualitas pakan ternak setiap waktu semakin memburuk. Bahkan, kandungan kualitas jagung di pakan ternak menurun, yang dari 50 persen menjadi 25 persen. 

“Harga tinggi kami tidak boleh, kalau di bawah kami rugi. Ini problem yang kami hadapi," jelas dia. 

Baca juga: Anggota DPR pertanyakan validitas data kebijakan ekspor jagung
Baca juga: Polemik data beras bisa pengaruhi elektabilitas Jokowi
Baca juga: Darmin minta BPS perbarui data pangan

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2018