Padang (ANTARA News) - Sekitar 500-an pasien RSUP M Djamil Kota Padang, Sumbar, sejak Sabtu sore sudah kembali mendapat pelayanan medis (rawat inap, red) dalam ruangan gedung rumah sakit itu, karena intensitas guncangan gempa mulai menurun. Pasca gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) pada Kamis pagi, di titik koordinat 2,88 Lintang Selatan (LS) dan 100,43 Bujur Timur (BT) tepat di Kerinci, Prov. Jambi, RSUP M Djamil, melayani pesien darurat dan rawat inap di belasan tenda didirikan di halaman rumah sakit itu, kata Ketua tim Dokter Bedah RSUP M Djamil Padang, Asril Azhari, di Padang, Minggu. Ia mengatakan, ratusan pasien dikembalikan ke dalam ruangan gedung rumah sakit, karena intensitas guncangan gempa mulai menurun. Selain itu, setelah dua hari lalu tim Pekerjaan Umum (PU) provinsi itu, melakukan peninjauan bangunan rumah sakit daerah dengan merekomendasikan masih layak huni. "Memang sebagian bangunan gedung RSUP M Djamil Padang, mengalami retak akibat guncangan gempa berkekuatan 7,9 dan 7,7 SR , tapi tidak mempengaruhi konstruksi bangunan gedung yang ada," katanya. Ratusan pasien itu, kata dia, bebas dari guyuran hujan yang berlangsung Minggu pagi hingga siang tadi. Namun, tenda-tenda masih tetap di pasang hingga beberapa hari ke depan, guna berjaga-jaga bila terjadi gempa susulan. Selain sejumlah pasien rumah sakit sudah kembali dirawat pada ruangan, begitu juga masyarakat yang sempat pada empat hari terakhir berdiam di tenda-tenda yang dibuat seadannya, demikian Pantauan ANTARA News Minggu. Warga membuat tenda di halaman rumahnya menyusul gempa susulan masih berlangsung dan juga tenda penampungan didirikan lembaga sosial di lapangan terbuka, sejak Sabtu mulai ditinggalkan warga. Aktifitas warga sejak dua hari terakhir sudah berjalan dengan normal dan walaupun masih ada dikejutkan oleh guncangan gempa susulan sejak Sabtu malam. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007