Dili (ANTARA News) - Pihak berwenang di Timor Leste menahan lima personil polisi nasional dan dua warga sipil karena dicurigai terlibat serangan pembakaran di negara itu dalam protes-protes anti pemerintah, kata PBB, Senin. Satuan intervensi cepat kepolisian nasional (PNTL) menahan tujuh orang di Watolari dan Viqueque akhir pekan lalu sehubungan dengan serangan baru baru ini, kata sebuah pernyataan dari missi PBB (UNMIT) di Dili. "Tiga perwira PNTL ditahan, Sabtu dan empat lagi -- dua perwira PNTL dan dua warga sipil -- ditahan, Minggu," katanya seperti dikutip AFP. Ketujuh orang itu dipindahkan ke kota kedua Timor Leste, Baucau di mana mereka akan diadili, tambahnya. Protes-protes anti pemerintah, diduga dilakukan para anggota dan pendukung partai Fretilin, setelah pembentukan pemerintah baru bulan lalu oleh koalisi partai-partai yang tidak termasuk Fretilin. Fretilin meraih kursi paling banyak dalam pemilihan parlemen 30 Juni tapi satu satu koalisi dari partai-partai yang menguasai mayoritas dari 65 kursi di parlemen diminta oleh Presiden Jose Ramos Horta membentuk pemerintah. Partai itu tetap bersikeras bahwa pemerintah yang dipimpin amntan Presiden Xanana Gusmao, tidak konstitusional.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007