Jakarta, 17/9 (ANTARA) - PT Bakrie Telecom Tbk berharap dapat memberikan layanan jasa telepon Sambungan Langsung Internasional (SLI) kepada masyarakat pada tahun 2008 melalui lima SGI (Sambungan Gerbang Internasional) dan satu "landing point" di Batam. "Kita harapkan bisa memberikan service kepada pelanggan pada tahun 2008," kata Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk, Rakhmat Junaidi, yang dihubungi lewat telepon di Jakarta, Senin. Hal tersebut dikatakan Rakhmat menanggapi pengumuman dari Dirjen Postel Depkominfo, Basuki Yusuf Iskandar, selaku Ketua Tim seleksi SLI di Jakarta, Jumat petang, yang menyatakan PT Bakrie Telecom Tbk sebagai pemenang mengalahkan PT Excelcomindo Pratama Tbk dan PT Natrindo Telepon Seluler. Rakhmat mengatakan, sesuai komitmen pembangunan lima tahun pertama yang dinyatakan dalam dokumen tender, PT Bakrie Telecom akan membangun lima SGI yaitu di Jakarta, Surabaya, Batam, Makassar dan Medan, serta akan membangun satu "Landing Point" di Batam dengan rute jaringan internasional yang direncanakan menuju ke Singapura (Tier-1). "Kita akan mulai pembangunan mulai tahun depan (2008)," lanjut Rakhmat. Ketika mengenai sumber dana pembangunan jaringan SLI tersebut, Rakhmat mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya kerjasama dengan pihak lain, selain dan dari dana berasal dari Capex 2008. "Kita belum mempublikasikan berapa dan Capex 2008 yang kita alokasikan untuk ini, tapi bisa dipastikan bahwa ini termasuk dalam Capex 2008," kata Rakhmat. Sedangkan, Direktur Utama PT Bakrie Telecom, Anindya N. Bakrie, dalam siaran pers yang diterima ANTARA News mengemukakan, pihaknya sedang mempelajari lebih jauh kemungkinan kerjasama pendanaan dalam pembangunan jaringan SLI. "Kami terbuka kalau ada yang ingin bergabung sepanjang ada komitmen yang jelas terhadap percepatan pembangunan dan mampu memberikan tarif yang terjangkau bagi pelanggan," kata Anindya. Sedangkan dalam dokumen tender SLI yang diserahkan Tim Seleksi tender SLI, PT Bakrie Telecom berkomitmen menyediakan investasi untuk pembangunan infrastruktur dalam 5 tahun pertama adalah sebesar Rp222.899.000.000. Rakhmat menjelaskan pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan tarif yang terjangkau (affordable price) baik untuk pelanggan akhir maupun "corporate" untuk meningkatkan teledentitas teleponi di Indonesia. Lebih lanjut Anindya mengatakan Bakrie Telecom menyatakan kesiapannya untuk segera membangun jaringan internasional selama tiga tahun sejak ijin prinsip diterbitkan oleh pemerintah. Dia menambahkan Bakrie Telecom akan mengusahakan level yang tersingkat mungkin untuk tersambung dengan negara tujuan internasional (Tier-1) karena akan berdampak pada efisiensi maupun efektivitas penyaluran "traffic" percakapan telepon internasional. Dengan ditunjuk sebagai pemenang tender SLI, PT Bakrie Telecom menjadi operator nasional ketiga yang memegang lisensi SLI setelah PT Telkom Tbk dan PT Indosat Tbk. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007