Los Angeles (ANTARA News) - Seorang mantan pengawal Britney Spears dalam kesaksiannya pada sidang perwalian hari Senin (17/9) mengatakan bahwa aktris itu sering tidak memakai busana dan menggunakan narkotika serta obat-obat terlarang (narkoba) di rumahnya sehingga mengkhawatirkan bagi keselamatan kedua putranya yang masih kecil. Gloria Allred, pengacara bagi pengawal Tony Barretto, mengatakan di luar gedung pengadilan bahwa ia terkejut karena kliennya tak ditanyai oleh pengacara dalam kasus tersebut dan malah pernyataan Barretto diajukan ke pengadilan sebagai apa yang digambarkannya sebagai bukti. Tony Barretto bersaksi dalam sidang Britney dan mantan suaminya Kevin Federline sedang berjuang memperoleh hak perwalian atas putra mereka. Barretto (28) mengatakan dalam dokumen pengadilan bahwa ia bekerja untuk Britney mulai saat penyanyi itu meninggalkan klinik rehabilitasi pada Maret sampai 17 Mei 2007, dan ia mengamati prilaku Britney di dalam dan luar rumah. "Klien kami siap bersaksi dalam kasus tindakan bugil oleh Nona Spears, penggunaan narkoba dan masalah keselamatan yang melibatkan anak-anak pasca-rehabilitasi," kata Allred. Pengacara Federline, Mark V. Kaplan, mengatakan tidak biasa bagi pengacara untuk menolak menanyai saksi kejutan. "Kadangkala pengacara tak menyukai pemeriksaan-silang ketika mereka tak mengetahui apa arah jawaban nantinya," kata Kaplan. Kaplan tak membahas apa yang berlangsung di dalam ruang sidang, tapi memberi tahu wartawan bahwa kliennya bukan sedang berusaha memperoleh uang dari Britney. Kaplan mengatakan sidang baru perwalian tampaknya akan diselenggarakan pada pertengahan November. Tanggal pastinya belum ditetapkan. Sementara itu, pengacara Britney, Laura Wasser, diganti oleh Mel Goldman dari perusahaan hukum Los Angeles Freid and Goldman. Goldman tak menjelaskan alasan penggantian tersebut, dan Wasser tak berbicara dengan wartawan setelah meninggalkan gedung pengadilan. Dalam perkembangan lain, laman internet bagi acara TV selebritis "Entertainment Tonight" menyiarkan berita yang mengutip keterangan beberapa sumber bahwa Biro Penyelidikan Federal AS (FBI) sedang menyelidiki ancaman pembunuhan terhadap Federline. Wanita juru bicara bagi FBI mengatakan badan penyelidikan itu telah menerima keterangan "yang tak khusus dan tak berkaitan" mengenai ancaman semacam itu dan telah menyerahkan keterangan tersebut kepada polisi setempat. Juru bicara itu mengatakan badan tersebut menyelidiki masalah semacam itu secara rutin. Polisi Los Angeles mengkonfirmasi bahwa pada Juni mereka menyelidiki pernyataan bahwa seseorang berusaha mengatur kontrak pembunuhan atas Federline, tapi laporan tersebut tak pernah terbukti. Kasus itu pun ditutup, demikian ditulis oleh kantor berita Reuters.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007