Magelang (ANTARA News) - Kesimpulan dari Departemen Kesehatan tentang penyebab penyakit misterius yang mengakibatkan 10 warga meninggal dunia di lereng Gunung Andong, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah kini telah membingungkan warga setempat. "Pernyataan tentang kesimpulan penyebab penyakit itu justru mengakibatkan warga bingung," kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Mujadin Putu Murja, di Magelang, Jateng, Selasa. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari beberapa waktu lalu menyatakan bahwa penyebab penyakit itu adalah racun yang ada di tempe gembus yang dikonsumsi warga terutama 10 korban meninggal dunia, sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Hartanto, menyatakan bahwa penyebab penyakit itu adalah pencemaran bahan kimia yang digunakan warga untuk pertanian. Mujadin mengatakan, masyarakat ingin mengetahui secara pasti penyebab penyakit misterius tersebut supaya dapat melakukan tindakan pencegahan pada masa mendatang. Pihak pemerintah perlu melakukan koordinasi secara mantap terlebih dahulu sebelum menyampaikan kepada publik tentang hasil penelitian atas penyebab penyakit itu. "Perlu dirunut terlebih dahulu secara baik akar masalahnya, supaya pernyataan kepada publik tidak menimbulkan polemik yang bisa membuat masyarakat menjadi tidak memperoleh kepastian, koordinasikan dulu secara baik supaya penjelasan kepada masyarakat tidak malah membingungkan, kalau ada perbedaan pendapat jangan buru-buru memberikan pernyataan," katanya. Ia juga menyatakan perlunya aparat terkait saat ini melakukan upaya pemulihan psikis masyarakat lereng Andong yang pada akhir Juli 2007 mengalami penyakit misterius tersebut. "Yang penting juga justru dilakukan pemulihan kondisi psikis masyarakat," katanya. Masyarakat setempat, katanya, harus belajar dari pengalaman menghadapi penyakit misterius itu terutama dengan mengembangkan perilaku hidup sehat sehari-hari. Ia mengatakan, masyarakat jangan lagi mengabaikan masalah kesehatan. "Jangan abaikan kesehatan secara normatif, memelihara ternak jangan sembarangan, sanitasi dipelihara, dan melakukan pola hidup sehat," kata Mujadin Putu Murja.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007