Banda Aceh (ANTARA News) - Praktisi olahraga di Aceh mendesak agar terpidana Nurdin Halid harus berjiwa besar mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI, karena yang bersangkutan telah divonis penjara selama dua tahun oleh putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terkait kasus distribusi minyak goreng ilegal. "Saya kira, Nurdin Halid sebaiknya dengan jiwa besar menyatakan mengundurkan diri, demi kemajuan sepak bola di tanah air," kata Drs Nuzuli, MS, Sekretaris KONI Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam di Banda Aceh, Rabu, menanggapi masalah Ketua Umum PSSI tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan agar roda organisasi bisa berjalan lancar dan baik, maka harus ada Ketua Umum yang merupakan orang yang mengambil kebijakan dan keputusan. "Jangankan dua tahun, satu hari saja kalau dalam organisasi tidak ada ketua umum, maka organisasi itu akan pincang dan tidak sempurna, karena akan terjadi hambatan dalam menentukan kebijakan," katanya. Jadi, menurutnya, wajar kalau di daerah-daerah ada yang berdoa di lapangan agar Nurdin Halid segera diganti. "Itu semua demi kemajuan sepakbola di tanah air," katanya. Oleh karena itu, menurut Nuzuli, untuk membenahi organisasi sebesar PSSI itu harus segera dilakukan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dan itu harus diawali dari Nurdin Halid dengan cara mengundurkan diri. "Kalau sepak bola Indonesia ingin maju, maka segera Munaslub, karena organisasi yang jelek tidak mungkin menghasilkan atlet yang baik," kata Nuzuli, yang juga dosen olahraga di FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh itu. Untuk itu, ia mendorong pelaku olahraga, khususnya pencinta sepak bola yang memiliki hak suara agar mendesak dilaksanakannya Munaslub PSSI. "Dengan cara Munaslub, organisasi PSSI akan berjalan dengan baik, karena keberadaan Ketua Umum dipilih dan berbeda dengan pengurus lainnya yang cukup ditunjuk," kata Nuzuli.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007