Jakarta (ANTARA News) - Setelah 12 tahun memimpin, Alison Wenham mengundurkan diri sebagai Chief Executive Officer The World Independent Network (WIN) atau jaringan komunitas musik indie seluruh dunia yang didirikan pada 2006.

"Ini adalah kesenangan dan hak istimewa untuk mencurahkan dua dekade kehidupan dan karir saya untuk membantu memastikan stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan dari sektor musik independen," kata eksekutif Inggris yang dihormati itu dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Billboard, dikutip Sabtu.

Wenham telah memegang peran sebagai CEO penuh waktu WIN sejak tahun 2016. Sebelum itu ia mendirikan dan mengelola Asosiasi Musik Independen Inggris (AIM), yang dibentuk pada 1999 sebagai tanggapan terhadap masalah bisnis, kreatif, dan akses pasar yang dihadapi oleh label indie , artis, dan perusahaan musik.

Mencari untuk meniru keberhasilan badan perdagangan di luar negeri, Wenham membantu mendirikan organisasi serupa yang berfokus di AS, American Association of Independent Music dan merupakan anggota dewan pendiri grup perdagangan label indie Eropa IMPALA.

Pada Januari 2006, ia meluncurkan WIN di pameran perdagangan MIDEM dan menjabat sebagai presiden perdananya, karena organisasi telah berkembang dari jaringan global informal menjadi suara yang sangat berpengaruh untuk seluruh sektor indie.

Saat penting dalam sejarah WIN adalah Fair Digital Deal Declaration 2014, sebuah inisiatif sukarela yang mempromosikan akuntansi yang adil dan transparan kepada para seniman dan perusahaan musik yang telah ditandatangani oleh lebih dari 1.000 label, mencakup 29 negara, termasuk Domino, Cooking Vinyl, Epitaph, Glassnote, Sub Pop, XL Recordings dan Beggars Group, mewakili 4AD, Matador dan Rough Trade.

Ketika Spotify pertama kali mengajukan penawaran umum pada awal tahun, WIN mengutip deklarasi dalam seruannya agar memberikan bagian yang adil dari pendapatan dari penjualan ekuitas ke label indie yang didistribusikan oleh Universal, Sony dan Warner.

Baru-baru ini, WIN menerbitkan studi WINTEL ketiganya, mengukur pertumbuhan di seluruh sektor indie global. Dilaporkan bahwa label indie menghasilkan 6,9 miliar dolar (sekitar Rp100 triliun) dalam penjualan pada tahun 2017, naik dari 6,2 miliar dolar (Rp900 triliun) tahun sebelumnya, dan sekarang mewakili 39,9 persen dari pasar rekaman musik global (berdasarkan pendapatan yang dihasilkan melalui kepemilikan hak).

Pewarta: Ani Apriliani
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018