Tianjin, Cina (ANTARA News) - Pertandingan-pertandingan Piala Dunia putri hari Rabu dibatalkan di saat-saat terakhir dan menjadwalkan kembali setelah ada protes dari tim-tim yang terlibat. Dengan demikian, pertandingan Cina di grup D melawan Selandia Baru di Tianjin dan pertandingan antara Australia melawan Kanada di Chengdu akan berlangsung hari Kamis. Langkah tersebut sehubungan dengan keputusan FIFA hari Selasa untuk menunda pertandingan di Grup D antara Brasil melawan Denmark dan pertandingan di Grup C antara Norwegia melawan Ghana sampai hari Kamis, karena topan Wipha bergerak menuju Cina. Tetapi, perubahan jadwal tersebut bertentangan dengan jadwal pertandingan, dimana pertandingan terakhir grup dilakukan secara bersama di hari yang sama, dan menimbulkan protes terhadap FIFA dan panitia penyelenggara setempat. Tim-tim mengatakan pertandingan-pertandingan terakhir babak grup di hari yang berbeda akan memberikan keuntungan secara tidak adil kepada tim-tim yang bermain hari Kamis, karena mereka akan mengetahui kedudukan pertandingan hari Rabu dan dengan demikian akan bisa mengatur hasil pertandingan yang diperlukan untuk maju ke perempatfinal. "Semua tim (di Grup C) mengajukan protes karena tidak ada satu pertandingan pun yang dimainkan pada saat yang sama," kata seorang ofisial dari tim Australia. Juru bicara FIFA Nicolas Maingot mengatakan kepada AFP bahwa keputusan untuk menangguhkan pertandingan-pertandingan itu dibuat "petang hari" dan tim-tim segera diberitahu setelah itu. Tim Australia mengatakan pihaknya baru diberitahu bahwa pertandingan ditangguhkan saat mereka beriap-siap baik bus menuju stadion di Chengdu, meskipun jurubicara Kanada, Richard Scott mengatakan timnya belum meninggalkan hotel. "Kami tahu bahwa kemungkinan akanada perubahan," katanya. Itulah sepak bola," tambahnya. Pernyataan resmi FIFA dikeluarkan 10 menit setelah pertandingan Australia-Kanada mestinya sudah dimulai. "Sudah tentu, sebagai organisasi yang bertanggung jawab, kami mendengar para anggota kami," kata Maingot. "Sebagian besar tim tidak merasa senang dengan keputusan kami. Tetapi keputusan itu karena keadaan khusus. Perkembangan angin topan memberitahu kami bahwa kini sudah mungkin untuk memainkan semua pertandingan di hari yang sama," katanya. Angin topan sudah menurun menjadi badai tropis hari Rabu, karena sudah kehilangan banyak dorongannya setelah melintasi pantai pusat daerah keuangan Shanghai di Provinsi Zhejiang. Angin topan yang oleh media resmi Cina dinyatakan sebagai yang terburuk dalam satu dasawarsa itu menyebabkan evakuasi sekitar dua juta orang. Ketika ditanya tentang penonton, yang di antaranya berasal dari luar negeri, Maingot mengatakan mereka telah dipertibangkan dan ia tidak memberi penjelasan lebih lanjut. "Itu masalah penting dan kami sudah mempertimbangkan," katanya seraya menambahkan bahwa panitia penyelenggara setempat bertanggung jawab untuk mengembalikan uang tiket. Pertandingan tim Cina itu diduka menarik 60.000 penonton. Pendukung Selandia Baru, Carolyn Thompson mengatakan penangguhan pertandingan itu menyebabkan berbagai persoalan. "Kini kami harus memutuskan apakah kami akan tetap bertanding atau ketinggalan pesawat (kembali ke Selandia Baru)," katanya. "Kami sudah membayar ribuan dolar untuk datang ke sini guna menonton pertandingan, jadi kami harus memutuskan untuk pulang sekarang atau membayar ribuan dolar lagi karena ketinggalan pesawat dan membayar hotel lebih lama," katanya dikutip AFP.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007