Medan (ANTARA News) - Pemancar milik PT Indosat dan Mobile 8 mendapat teguran dari Angkasa Pura II dan Dinas Perhubungan Sumatera Utara, karena dinilai mengancam keselamatan penerbangan di daerah itu. Hal tersebut terungkap dalam pertemuan yang membahas Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) yang digelar Administrator Bandara (Adband) Polonia Medan dan dihadiri sejumlah pengembang bagunan tinggi, perusahaan operator seluler dan perwakilan pemerintah setempat di Medan, Kamis. Kepala Divisi Operasi Lalu Lintas Udara PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Poniran M. Abdi, mengatakan, pemancar (Base Transceiver Station/BTS) Indosat yang terletak di sekitar Padang Bulan Medan itu hingga kini tidak memiliki lampu navigasi. Letak pemancar tersebut, katanya, tepat berada diarah Selatan ujung landasan pacu Bandara Polonia meski ketinggian tower pemancar itu masih dalam batas yang wajar. Menurut dia, dengan tidak dipasangnya lampu navigasi, hal itu bisa menimbulkan dampak yang fatal yang mengancam keselamatan penerbangan seperti ketika terjadi cuaca buruk dan pada saat yang bersamaan pesawat hendak melakukan pendaratan dari arah Selatan bandara, katanya. Sedangkan, Mobile 8 yang merupakan salah satu operator jaringan telepon seluler yang baru hadir di Sumatera Utara dewasa ini masih membangun pemancar dan salah satu diantaranya terdapat di sekitar ujung Bandara Kuala Namu yang direncanakan akan dioperasikan pada akhir 2009. "Dari peninjauan terakhir bersama anggota DPRD Sumatera Utara beberapa waktu lalu tower milik Fren yang masih dalam tahap pembangunan berada persis di ujung landasan pacu Kuala Namu," kata Kepala Seksi Keselamatan Penerbangan Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Heriyono. Pada kesempatan itu kedua perusahaan operator seluler berskala nasional berjanji segera mematuhi teguran tersebut, namun perwakilan Mobile 8 meminta Dinas Perhubungan Sumatera Utara melakukan pengecekan ulang dan menunjukkan titik ordinat pemancar itu. Karena saat ini ada delapan operator dan semuanya sedang membangun tower di kawasan bandara baru itu, kata Regional Project Manager Mobile 8, Indra Syahputra. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007