Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup melemah seiring kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi global.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 28,21 poin atau 0,46 persen menjadi 6.147,87. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,57 poin atau 0,56 persen menjadi 985,06.

Senior Fund Manager Pacific Capital Investment Parningotan Julio di Jakarta, Kamis mengatakan pelemahan IHSG dipengaruhi kekhawatiran investor terhadap ekonomi global menyusul kebijakan the Fed yang menaikan suku bunganya.

"Kenaikan suku bunga Fed dapat membuat perlambatan ekonomi global. Situasi itu, direspon negatif oleh investor saham dan itu tercermin dari pergerakan mayoritas bursa saham dunia yang melemah, termasuk IHSG," ujarnya.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan IHSG relatif tertahan seiring kebijakan Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan tingkat suku bunganya.

"Keputusan itu memberi harapan pertumbuhan ekonomi nasional ke depannya berlanjut sehingga pelemahan IHSG tidak lebih dalam lagi," katanya.

Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar enam persen pada rapat dewan gubernur periode Desember 2018 untuk mempertahankan daya tarik instrumen keuangan domestik dan menurunkan defisit transaksi berjalan.

Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan saham pada Kamis sebanyak 373.312 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,54 miliar lembar saham senilai Rp10,72 triliun.

Sebanyak 168 saham naik, 216 saham menurun, dan 141 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional di antaranya indeks Nikkei melemah 595,34 poin (2,84 persen) ke 20.392,58, indeks Hang Seng melemah 241,86 poin (0,94 persen) ke 25.623,52, dan indeks Strait Times melemah 8,03 poin (0,26 persen) ke posisi 3.050,62.

Baca juga: IHSG melemah seiring bursa saham eksternal
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018