Pamekasan, Jatim (ANTARA News) - Masyarakat di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin malam menggelar shalat ghaib dan doa bersama untuk para korban tsunami di Provinsi Banten yang terjadi Sabtu (22/12) malam.

Shalat ghaib dan doa bersama digelar setelah shalat Magrib di masing-masing masjid dan mushala yang ada di Pamekasan. Salah satunya seperti yang digelar oleh jamaah Mushala Al-Amanah di Kelurahan Gladak Anyar, Pamekasan, Senin malam.

"Saudara kita di Banten sedang terkena musibah, dan oleh karena itu, mari kita meluangkan waktu untuk menggelar shalat gaib dan dilanjutkan doa bersama," ujar ustadz Chairul Umam seusai memimpin shalat Magrib berjamaah di mushala itu.

Ia berharap melalui doa bersama yang dipanjatkan itu, para korban yang meninggal dunia, akan mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketahaban dalam menghadapi musibah itu.

"Bencana bisa datang kapan saja dan di mana saja. Maka, semoga melalui doa yang kita panjatkan ini, semua rakyat dan bangsa Indonesia pada umumnya ke depan akan dijauhkan dari musibah," ujar Chairul Umam.

Selain masyarakat umum, shalat ghaib dan doa bersama untuk para korban tsunami itu juga digelar oleh para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat IAIN Madura di kantor sekretariat mereka di Perumnas Graha, Pamekasan.

Tidak kurang dari 30 orang aktivis HMI dari berbagai fakultas mengikuti acara yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum HMI Komisariat IAIN Madura, Adim.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Badan SAR Nasional (Basarnas), tercatat sebanyak 334 orang meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu (22/12) malam.

Jumlah korban meninggal dunia sebanyak 334 orang itu merupakan jumlah sementara dan kemungkinan bertambah.

Sebelumnya Basarnas mencatat, sebanyak 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.

Namun, laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 hilang.

Lokasi korban tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda tersebut 17 titik.

Sebanyak 17 titik itu, antara lain Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Anyer, Pulau Sangiang, Menes, Pulau Hampeleum, Banyuasin, dan OSC Lampung.

Jumlah korban yang meninggal dunia terbesar di Panimbang 74 orang, Carita 70 orang, OSC Lampung 55 orang, Tanjung Lesung 46, Sumur 38, Labuan 12 orang, dan Anyer 12 orang.

Saat ini, Basarnas dan tim koordinasi lainnya masih melakukan evakuasi dan pencarian jenazah korban tsunami di sejumlah titik.

Baca juga: Muslim Pamekasan laksanakan shalat istisqa

Baca juga: Warga Pamekasan shalat dan tabuh "kentongan" saat gerhana bulan

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Andi Jauhary
COPYRIGHT © ANTARA 2018