Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah jemaat Gereja Katholik Theresia tidak bisa masuk karena kapasitas baik di gedung maupun di halaman sudah penuh sehingga mereka harus menunggu jadwal misa selanjutnya. 

Gervas, salah satu jemaat dari Flores, Nusa Tenggara Timur yang ditemui di gerbang Gereja Theresia Jakarta, mengatakan ia tidak bisa masuk karena misa tengah berlangsung dan ia memutuskan untuk menunggu jadwal misa selanjutnya, yaitu pukul 20.00.

"Saya tunggu jam delapan saja," kata Gervas yang datang bersama adiknya. 

Ia mengatakan adiknya boleh masuk karena ada kepentingan, yaitu mengisi paduan suara. 

Pria yang baru bekerja tiga minggu di Jakarta itu sempat menceritakan perbedaan suasana Natal di Flores dan Jakarta. 

"Di Flores lebih terasa karena di sana mayoritas, di Jakarta ya begini saja, biasa-biasa saja," katanya. 

Sementara itu, jemaat lainnya memilih untuk beribadah di gereja lain terdekat, seperti Gereja Katholik Santo Ignsius Loyola. 

Jemaat lain juga mengaku ada yang akan mengikuti ibadah Gereja Immanuel. 

Berdasarkan pantauan, antrean jemaat sudah terlihat menanti misa pukul 20.00 WIB, meski misa pukul 17.00 WIB belum usai. 

Saat dikonfirmasi, Kepala Rumah Tangga Gereja Theresia Handaya menjelaskan tidak diperbolehkannya masuk ke area gereja saat misa tengah berlangsung dikhawatirkan mengganggu kekhusyukan ibadah.

"Sudah setengah jalan momentum awalnya sudah ketinggalan, kalau datang terlambat ya berarti merayakan misanya kurang hikmad, takut mengganggu jemaat yang lain," katanya. 

Karena itu, Handaya menyarankan kepada jemaat untuk mengikuti misa kedua pukul 20.00 atau ketiga pukul 22.00 atau ke gereja-gereja terdekat di sekitar Jakarta Pusat. 

Kapasitas maksimal Gereja Theresia sendiri, yaitu bisa memuat 3.000 jemaat. 

"Dan ini sudah full, ini semua halaman dipakai," katanya. 

Ia menyebutkan tema Natal kali ini adalah "Yesus Kristus Hikmat bagi Kita" yang maknanya adalah hari lahir Yesus yang bermanfaat bagi semua orang. 

"Perayaan lahirnya Yesus itu bermanfaat bagi semua orang siapa pun dia, asal usulnya, status sosialnya, inti dari tema ini," katanya. 

Handaya menyebutkan perbandingan jemaat dan nonjemaat Gereja Theresia adalah 60/70 persen, lebih banyak bukan jemaat rutin yang hadir saat Natal. 

"Tergantung jam juga, kadang 50:50, paling banyak jam 17.00 daripada malam karena kebanyakan jemaat sudah punya acara keluarga sendiri," ujarnya.

Dari pantauan, misa Gereja Katholik Theresia di Jakarta Pusat terbilang hikmad dan berlangsung lancar. 

Pada pukul 19.00 terpantau jalan di sekitar mulai ramai dan cenderung macet karena jemaat misa selanjutnya mulai berdatangan dan jemaat misa sebelumnya sudah akan selesai. ***1***
Baca juga: Gereja Theresia imbau rayakan Natal sederhana di tengah bencana

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA 2018