Pandeglang (ANTARA News) - Gereja Pantekosta Pantai Carita, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, menunda pelaksanaan ibadah kebaktian Natal setelah bencana tsunami yang menerjang sejumlah pesisir di Selat Sunda pada Sabtu malam (22/12).

"Semua jemaat di sini mengungsi," kata pendeta Gereja Pantekosta Pantai Carita Rahmat di Pandeglang, Selasa.

Kemungkinan pelaksanaan kebaktian digelar sore hari, karena jemaat diperkirakan sudah kembali ke rumah masing-masing, ujar dia.

Saat ini, kondisi pesisir Pantai Carita relatif normal dan aktivitas masyarakat mulai menggeliat.

"Kami berharap sore ini bisa merayakan ibadah kebaktian dan merayakan Natal," katanya.

Ia mengatakan jemaat gereja di sana sebanyak 250 orang dan mereka datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Pandeglang.

Perayaan Natal, kata dia, awalnya sudah disiapkan mulai penataan, tempat duduk dan jamuan makanan. Namun, Tuhan berkehendak lain dengan adanya gelombang tsunami itu.

"Kita semua pasrahkan kepada Tuhan atas musibah tsunami itu," ujarnya.

Menurut pendeta, musibah yang terjadi adalah merupakan kehendak Tuhan, sebab manusia tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Karena itu, musibah bencana alam ini tentu harus diterima, tidak boleh menyalahkan kepada alam maupun manusia.

"Kita menerima kejadian bencana alam karena kehendak Tuhan itu," katanya.

Baca juga: Ma'ruf Amin kunjungi ke wilayah terdampak tsunami di Banten

Baca juga: BPBD Pandeglang tetapkan tanggap darurat

Baca juga: Semua bangunan yang rusak akibat tsunami telah diasuransikan


 

Pewarta: Mansyur
Editor: Virna P Setyorini
COPYRIGHT © ANTARA 2018