Pontianak (ANTARA News) - Selebaran yang isinya bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) beredar di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat, dugaan sementara selebaran itu terkait akan digelarnya pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur pada 15 Nopember mendatang. Kepala Polda Kalbar, Brigjend Pol Zainal Abidin Ishak, melalui Kepala Bidang Humas Ajun Komisaris Besar Polisi Suhadi SW di Pontianak, Sabtu, mengakui adanya selebaran itu yang mengatasnamakan salah satu organisasi kemasyarakatan di Kota Pontianak. Namun, lanjutnya, organisasi dimaksud membantah telah menyebarkan selebaran itu. Mereka juga telah menyampaikan surat bantahan resmi dan bertemu unsur pimpinan di Polda Kalbar terkait dengan penjelasan itu. "Berdasarkan laporan warga, awal pekan ini selebaran itu mulai beredar di masyarakat," katanya. Selebaran itu tersebar di sejumlah kabupaten di antaranya Landak, Sintang, Bengkayang dan Pontianak (Kubu Raya). Terkait dengan hal itu, polisi kini tengah menelusuri oknum pembuat selebaran yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat itu. "Ini sifatnya sudah provokasi karena sudah menimbulkan keresahan di masyarakat dengan ancaman hukuman cukup berat," katanya. Polisi menduga beredarnya selebaran tersebut berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu Gubernur mendatang. Polisi hingga kini belum melakukan pemeriksaan saksi terkait selebaran itu. Polda berharap masyarakat tidak terpancing dengan isi dari selebaran tersebut mengingat kondisi Kalbar yang sudah kondusif dalam beberapa tahun terakhir setelah terjadi konflik.(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007