Brisbane (ANTARA News) - Ditemani langit mendung, sekitar seratus orang Muslim dari Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah memadati halaman Musholla Kampus Universitas Queensland (UQ), St.Lucia, Australia, Sabtu malam, untuk berbuka puasa bersama. Suasana riuh dan penuh keakraban mewarnai acara berbuka puasa (Iftar) yang disediakan sejumlah keluarga Indonesia yang berhimpun dalam Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) itu. Orang tua yang datang bersama anak-anak mereka bercampur baur dengan komunitas mahasiswa Muslim mancanegara. Dengan sabar mereka mengantri panganan berbuka berupa kolak ubi, buah, nasi, semur daging, sambal teri, bakwan jagung, sayur lodeh, dan kue-kue. Banyak di antara mereka menyantap makanannya sambil duduk di atas terpal plastik warna biru yang dibentangkan di halaman musholla. Setengah jam sebelum tiba waktu berbuka dan diikuti dengan shalat Magrib berjamaah, ceramah singkat bertema "Ramadhan dan Al Qur`an" diberikan Edy Idris Syahrial, mahasiswa pasca sarjana UQ asal Mataram. Dalam ceramahnya, Edy mengingatkan perlunya kaum Muslimin menambah dan memperbaiki mutu bacaan Al Qur`an mereka selama sebulan penuh Ramadhan. Para ulama menganjurkan, katanya, agar umat Islam senantiasa memahami tajwid dengan baik sehingga mereka dapat membaca ayat-ayat suci Al Qur`an dengan benar dan baik, disamping memahami makna ayat-ayat yang dibaca sehingga mereka mengetahui dan memaknai apa yang diinginkan Allah SWT. Sesepuh masyarakat Indonesia di Brisbane, Iman Partiredjo mengatakan, acara Iftar bersama yang digagas keluarga-keluarga dan para mahasiswa Indonesia itu sudah berlangsung sejak tahun 1980-an. Sebelum mengambil tempat di Musholla dan halaman Musholla UQ yang berlokasi di persimpangan jalan Hawken Drive dan UpLand itu, acara berbuka puasa pernah dilakukan dari rumah ke rumah. Bahkan, saat malam takbiran tiba, ada saja yang menyediakan rumahnya untuk menjadi tempat acara takbiran, kata mantan dosen IKIP Bandung yang pindah tugas ke Australia untuk mengajar Bahasa Indonesia tahun 1960-an itu. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007