Lampung Selatan (ANTARA News) - Masa tanggap darurat bencana tsunami Selat Sunda di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, diperpanjang satu pekan mulai Minggu (30/12).

"Kita perpanjang satu minggu masa tanggap darurat, kemarin (Minggu) sudah kita perpanjang," kata Kepala BPBD Lampung Selatan (Lamsel) I Ketut Sukerta saat dihubungi di Lampung Selatan, Senin pagi.

Sukerta menegaskan fokus masa tanggap darurat tahap kedua adalah pencarian korban yang dilaporkan masih hilang dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi terdampak tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan.

"Fokus masih ke pencarian korban yang hilang delapan orang dan penanganan pengungsi, seperti pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi," kata dia.

"Mereka yang kehilangan rumah tengah dipikirkan, apakah disiapkan hunian sementara dan sebagainya," katanya pula.

Semua kebutuhan dasar pengungsi maupun korban terus diupayakan dipenuhi oleh pemerintah mulai dari makanan, pakaian, tempat tinggal, termasuk kebutuhan anak-anaknya untuk bersekolah. "Semua yang berkaitan dengan mereka pasti dipikirkan," kata dia.

Sekda Pemerintah Kabupaten Lamsel Fredy SM telah menyampaikan masa tanggap darurat diperpanjang sampai Sabtu, 5 Januari 2019. "Ya tanggap darurat diperpanjang tujuh hari lagi sampai dengan tanggal 5 Januari," kata dia.
 
Hingga saat ini sebanyak 118 warga Lampung Selatan meninggal akibat tsunami di Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12) lalu. Korban jiwa sebanyak itu telah teridentifikasi seluruhnya.

"Ada satu korban meninggal dunia di RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan, pada Minggu (30/12), setelah sebelumnya mendapatkan perawatan di RS tersebut," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih di Bandarlampung, Senin.

Satu korban meninggal dunia itu atas nama Warjo (60) warga Kenali, Sukaraja, Rajabasa, Lampung Selatan. 

Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Polisi Purwadi Arianto mengatakan berdasarkan data di rumah sakit, sampai Jumat (28/12) jumlah korban yang dirawat berjumlah 3.130 orang terdiri atas sebanyak 2.764 mengalami luka ringan dan 366 luka berat. Hingga saat ini tinggal 51 orang yang masih menjalani perawatan.

Terkait dengan korban hilang, Kapolda mengatakan bahwa sampai sekarang jumlah pengaduan orang hilang berjumlah 48 orang, 34 orang di antaranya sudah ditemukan dan 14 lainnya masih dalam pencarian tim SAR maupun BNPB.

Kapolda berharap dalam waktu singkat semua korban yang masih hilang bisa segera ditemukan, baik hidup maupun sudah meninggal dunia.
Baca juga: 118 meninggal akibat tsunami di Lampung Selatan
Baca juga: Anak Krakatau mengalami empat kali kegempaan letusan
Baca juga: Gubernur Sumsel antarkan 21 ton beras ke Lampung Selatan

Pewarta: Budisantoso Budiman/Muklasin
Editor: Sri Muryono
COPYRIGHT © ANTARA 2018