Semarang (ANTARA News) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi optimistis bridge fountain, yakni air mancur menari di Jembatan Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang jadi andalan wisata baru Semarang.

"Bismillah, optimistis. Bridge Fountain BKB ini Insya Allah pertama di Indonesia," katanya, saat meresmikan Bridge Fountain BKB Semarang seiring perayaan Tahun Baru 2019, di Semarang, Senin (31/12) malam.

Diakui Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, atraksi air mancur menari juga dimiliki Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang disebut dengan Dancing Water Fountain di Taman Sri Baduga.

Namun, kata dia, atraksi air mancur di Purwakarta berada di lahan datar di taman, sementara Bridge Fountain BKB berada di sisi kanan, kiri, dan tengah jembatan sungai BKB Semarang.

"Alhamdulillah, pekerjaan di 2018 sudah bisa diselesaikan, termasuk pembuatan bridge fountain yang ada di BKB ini dengan anggaran Rp17 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," katanya.

Nantinya, atraksi air mancur menari di Sungai BKB akan digelar setiap akhir pekan, yakni Jumat dan Sabtu pada pukul 19.30-20.00 WIB, kemudian pukul 21.00-21.30 WIB sebagai hiburan bagi masyarakat.

Diharapkan, kata politikus PDI Perjuangan itu, kehadiran atraksi air mancur menari itu bisa menjadi ikon wisata baru yang mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Semarang.

"Ini jam-jamnya supaya disampaikan kepada masyarakat agar tidak kecewa, tidak kecele, pada hari-hari biasa nungguin koq enggak nyala-nyala (bridge fountain, red.)," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Hendi menambahkan sebenarnya ada tiga air mancur menari yang disiapkan, yakni air mancur di Tugu Muda, Taman Indonesia Kaya, dan Bridge Fountain di Jembatan Sungai BKB Semarang.

"Kalau di bridge fountain ini penampangnya lebih luas dan dari dua sisi, yakni utara dan selatan. Bisa dilihat dari empat ruas jalan, yakni Jalan Pusponjolo, Basudewo, Madukoro, dan Kokrosono," katanya.

Dengan luas penampang yang lebih besar, kata dia, otomatis tarian dan atraksi air mancur yang disuguhkan dari jembatan tersebut bisa lebih beragam dari pada dua tempat yang lainnya.

Sejak Senin (31/12) malam, masyarakat sudah memenuhi jalan-jalan di sepanjang kawasan Sungai BKB Semarang menunggu atraksi air mancur menari meski hujan mengguyur cukup deras.

Baca juga: Perayaan tahun baru Semarang tanpa kembang api

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2019