Washington (ANTARA News) - Kapal luar angkasa milik NASA (badan luar angkasa Amerika Serikat/AS) mungkin telah menemukan tujuh titik yang mungkin merupakan pintu masuk gua penghuni di planet Mars, ungkap NASA, akhir pekan lalu. Gua itu letaknya terlalu tinggi sebagai tempat bagi kehidupan, namun para ilmuwan menyatakan lubang-lubang besar di mana pun di Planet Merah itu bisa jadi merupakan habitat bawah tanah atau suatu saat nanti bisa menjadi tempat perhentian untuk para astronot. Foto-foto yang dikirimkan pengorbit Mars, Odyssey, menunjukkan tujuh titik hitam yang nyaris berupa lingkaran, dengan diameter antara 100 meter hingga 250 meter di lereng Gunung Berapi Arsia Mons, yang letaknya di sekitar titik tertinggi planet itu. Para peneliti menyimpulkan tujuh lingkaran itu bisa jadi merupakan jendela untuk ruang di bawah permukaan, setelah memeriksa suhu siang dan suhu malam lingkaran itu, lewat kamera infra merah Odyssey. "Pada siang mereka lebih dingin dibanding permukaan sekelilingnya, dan pada malam lebih hangat," kata Glen Cushing dari Tim Astrogeologi Badan Survey Geologi AS sekaligus Northern Arizona University, Flagstaff, Arizona. "Perilaku panas mereka tidak seperti gua besar di Bumi yang seringkali memiliki suhu cukup konstran, prilaku panas ini cocok jika mereka adalah lubang yang dalam di bawah permukaan," kata Cushing dalam siaran pers NASA. Cushing dan tim ilmuwannya melaporkan penemuan itu secara "online" di jurnal Geophysical Research Letters. Gua tersembunyi itu letaknya sangat tinggi sehingga "kecil kemungkinannya digunakan sebagai habitat manusia atau untuk kehidupan mikroba," kata Cushing. "Meski jika di Mars pernah ada kehidupan, mereka tidak akan pindah ke ketinggian seperti ini." Penemuan lubang yang disebut "Tujuh saudara perempuan itu" telah memicu perhatian untuk mencari gua-gua lain di planet itu, kata NASA. "Walau hanya lorong vertikal yang dalam atau awal menuju gua besar, titik-titik itu adalah jalan masuk menuju bawah permukaan Mars," kata salah satu penulis laporan tersebut, Tim Titus, dari Badan Survey Geologi AS di Flagstaff. "Di Mars, gua bisa dijadikan tempat berlindung bagi kehidupan masa lalu maupun sekarang, atau digunakan sebagai tempat untuk manusia di masa depan," katanya. Arizona State University mengoperasikan Thermal Emission Imaging System di Odyssey, yang digunakan untuk mendeteksi adanya pintu-pintu masuk gua yang tersembunyi. Odyssey mencapai Mars pada 2001. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007