Yogyakarta (ANTARA News) - Program konversi minyak tanah ke gas elpiji di Pulau Jawa dan Bali direncanakan selesai pada 2008, kata General Manager Public Relation, PT Pertamina, Ifki Sukarya, di Yogyakarta, Senin. "Kompor dan tabung gas elpiji (LPG) secara bertahap akan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, sehingga pada 2010 konversi minyak tanah ke gas elpiji diharapkan bisa selesai," katanya seusai mengisi dialog pada Pameran Majalah Dinding Hemat listrik dan Energi. Ia mengatakan, konversi minyak tanah ke gas elpiji dengan pembagian kompor dan tabung gas elpiji ini telah mulai dilaksanakan di beberapa wilayah, di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Setelah Pertamina memulai konversi minyak tanah ke gas elpiji tahap pertama di Semarang pada Agustus lalu, rencana selanjutnya adalah pendistribusian kompor dan tabung gas elpiji di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Oktober mendatang. Konversi tahap pertama akan dilakukan di Kabupaten Sleman dengan mendistribusikan kompor dan tabung gas elpiji kepada 68 ribu Kepala Keluarga (KK) di enam kecamatan. Tahap kedua akan dilaksanakan di Kota Yogyakarta dengan sasaran sebanyak 40 ribu KK, sedangkan konversi tahap ketiga akan dilakukan bagi 80 ribu KK di Kabupaten Bantul. "Kalau tidak ada halangan, program konversi minyak tanah di DIY akan selesai pada Januari 2008," katanya. Ia mengatakan, jika program konversi minyak tanah ke gas elpiji ini berhasil, maka nantinya minyak tanah hanya diproduksi untuk kebutuhan di luar rumah tangga dan dijual dengan harga standar, tanpa subsidi. Menyinggung kendala yang dihadapi Pertamina dalam pelaksanaan program ini, Ifki mengatakan masyarakat terlalu takut dengan risiko kebakaran yang dianggap potensial terjadi jika menggunakan kompor gas. "Padahal berdasarkan data kebakaran di Jakarta, sebagian besar kasus kebakaran terjadi karena hubungan arus pendek, selain itu juga karena meledaknya kompor minyak tanah," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007