Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Senin.
Melalui kesepakatan itu, semua pihak sepakat untuk membentuk usaha patungan (joint venture) dalam pengelolaan dan penyewaan (leasing) hotel-hotel di Mekkah, yang rencananya ke depan akan diperluas ke Madinah dan Indonesia.
PT Patra Jasa menangkap potensi bisnis yang menjanjikan di bidang perhotelan di Arab Saudi, di mana minat masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, dari seluruh dunia untuk menunaikan Ibadah Haji dan Umrah ke Tanah Suci Mekkah dan berziarah ke Kota Rasulullah di Madinah terus meningkat.
Berdasarkan data General Authority for Statistic Kingdom of Arab Saudi, dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 jumlah jamaah haji meningkat rata-rata sebesar tujuh persen dan peningkatan jamaah umrah pada 2017 yang mencapai 15 persen.
MBM Group saat ini mempunyai 15 hotel di Mekah yang sudah beroperasi, serta tiga hotel yang masih dalam tahap pembangunan, dan empat diantaranya adalah hotel bintang empat, dan 14 hotel lainnya berbintang tiga.
"Bagi PT Pertamina kerja sama ini bukan sekadar kerja sama bisnis, tetapi juga upaya mempererat hubungan kedua negara," ujar CEO Pertamina Nicke Widyawati dalam sambutannya.
Nicke menambahkan, hubungan Indonesia dan Arab Saudi telah dimulai sejak masa Pemerintahan Presiden Soekarno. Hubungan tersebut semakin diperkokoh pada awal Maret 2017 dengan kunjungan bersejarah Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia yang diikuti dengan penandatangan 11 nota kesepahaman oleh kedua negara.
Baca juga: Indonesia perlu punya hotel untuk haji sendiri di Arab Saudi
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Royke Sinaga
COPYRIGHT © ANTARA 2019
