Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan asal Rusia Altimo menyatakan minatnya untuk membeli saham PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) yang dimiliki oleh Rajawali Group sekitar 16 persen, karena XL merupakan operator ketiga terbesar di Indonesia dan memiliki potensi yang cukup baik. "Kalau memang dijual tentu kita tertarik," kata Regional Director Strategic & Business Development Altimo Central and South East Asia, Suharto di Jakarta, Selasa. Suharto mengatakan, sampai saat ini belum ada pembicaraan apapun dengan pihak Rajawali selaku pemilik saham XL. "Tertarik saja tentu tidak cukup, harus ada kelanjutannya. Tetapi sampai saat ini belum ada apa-apa antara Altimo dengan Rajawali," ujarnya. Sementara itu Managing Director Rajawali Group Daryoto Setiayawan membantah jika saham XL yang dimiliki oleh Rajawali akan dilego ke Altimo. Dia menyatakan tidak pernah memberikan pernyataan mengenai penjualan saham XL kepada media manapun. "Tidak benar berita yang menyebutkan kita akan menjual XL, saya tidak pernah memberikan pernyataan akan hal itu," katanya. Sebelumnya beredar isu bahwa Altimo mengincar Indosat untuk diakuisisi, namun sampai saat ini isu tersebut belum kunjung terealisasi. Suharto sendiri menampik jika Altimo ngotot untuk mengakuisisi Indosat. Altimo sendiri mengaku sudah menyiapkan dana lebih dari 2 miliar dolar AS untuk melakukan investasinya di Indonesia. "Altimo memang akan membeli operator seluler di Indonesia. Namun, belum tentu Indosat," ujar Suharto. Kalau STT mau melepas sahamnya, Altimo menegaskan punya hak untuk membeli atau tidak membeli. "Tak perlu ada yang khawatir atas keberadaan kami. Semua pasti kami lakukan sesuai norma dan etika bisnis yang berlaku," kata Suharto. Selain melebarkan usaha ke Indonesia, Altimo juga sudah memperluas sinyal telekomunikasinya ke Kamboja. Awal Agustus ini perusahaan itu mengumumkan telah mengambil alih 90 persen saham Sotelco. Operator seluler itu merupakan pemegang izin seluruh jasa telekomunikasi seluler, meliputi dual band GSM 900/ 1800, internet, dan VoIP. Sotelco juga memegang frekuensi jaringan 900 dan 1.800 MHz, serta memiliki izin penyediaan jasa WiMax di Kamboja. Sebelumnya, Altimo telah mengambil alih 13,2 persen saham Turkcel di Turki, operator seluler yang memiliki 36 juta pelanggan dan menguasai 63 persen pangsa pasar setempat. Altimo juga menguasai telekomunikasi Ukraina dengan menguasai 43,5 persen saham Kyivstar. Di Rusia sendiri, Altimo memiliki 29,3 persen saham Golden Telecom, operator telepon tetap terbesar di Rusia, plus 35,8 persen saham VimpelCom, operator seluler kedua terbesar di sana. Altimo juga memiliki 25,1 persen saham Megafon, operator seluler ketiga terbesar di Rusia. "Kalau Altimo sukses menanamkan modalnya di Indonesia, Alfa Group berniat mengalirkan lebih banyak dananya ke sini," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007