Jakarta (ANTARA News) - Lonjakan jumlah pemudik dari sejumlah terminal bus ibukota diperkirakan mulai terasa seminggu menjelang lebaran atau tanggal 6 Oktober 2007, bila hari raya Idul Fitri ditetapkan pemerintah pada tanggal 13 Oktober 2007. "Lonjakann penumpang akan mulai terasa mulai H-7 yang ditandai dengan terisinya seluruh tempat duduk dalam bus," kata Kepala Regu I Terminal Antar Kota Antar Provinsi Kampung Rambutan, Suratmanto di Jakarta, Rabu. Menurut dia, pada pertengahan puasa seperti sekarang ini, setiap bus biasanya hanya menarik sekitar 5-10 orang penumpang. Meski sepi, ujar Suratmanto, tetapi sebanyak 93 perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di Terminal Kampung Rambutan tetap membuka loket dan mempersiapkan armada untuk melayani jasa angkutan. "Mayoritas penumpang yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan memiliki tujuan ke berbagai daerah di Jawa Barat," katanya dan menambahkan, berbagai persiapan seperti renovasi, pengecetan ulang, dan peletakan sejumlah papan informasi juga telah disiapkan di terminal tersebut. Pada tahun 2006, puncak arus mudik terjadi pada H-3 yaitu mencapai 32.556 orang sedangkan pada hari biasa jumlah penumpang umumnya hanya sebesar 6.500 orang/hari. Sedangkan berdasarkan data Terminal Kampung Rambutan dari H-7 sampai H+7 pada lebaran tahun 2006, jumlah arus mudik mencapai 222.769 orang dan jumlah arus baliknya sebesar 283.092 orang. Situasi yang serupa juga terjadi di Terminal Pulo Gadung, di mana jumlah arus mudik 2006 mencapai 91.045 orang dan jumlah arus balik 2006 sebesar 263.007 orang. Selain itu, puncak arus mudik di Terminal Pulo Gadung terjadi pada H-2 yaitu mencapai 16.803 orang sedangkan pada hari biasa jumlah penumpang umumnya hanya sebesar 1.800 orang per hari. Menurut Kepala Terminal Pulogadung, Pardjiman, lonjakan jumlah penumpang di terminal yang dipimpinnya itu diperkirakan juga akan mulai terasa sejak H-7 karena seluruh loket perusahaan otobus (PO) akan mulai aktif sejak periode tersebut. Baik Pardjiman maupun Suratmanto memperkirakan jumlah pemudik bisa menurun karena bus dapat dikatakan masih "kalah bersaing" dengan moda transportasi mudik lainnya. "Bila untuk kereta dan pesawat tiketnya sudah bisa dibeli sejak jauh hari, tetapi untuk tiket bus biasanya harus dibeli pada hari itu juga," kata Suratmanto menyebutkan salah satu keunggulan moda transportasi mudik selain bus.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007