Jakarta (ANTARA News) - Tokoh pers yang juga wartawan senior Djaffar Assegaf menilai kedekatan yang berlebihan antara seorang wartawan dengan nara sumbernya bisa membuat wartawan yang bersangkutan tidak obyektif lagi dan cenderung berpihak. "Kedekatan dengan nara sumber bikin wartawan berpihak dan tidak objektif," katanya di Jakarta, Rabu. Menanggapi kasus wartawan Tempo Metta Dharmasaputra yang banyak disorot belakangan ini, dia menyebutkan bahwa jika sampai wartawan terpengaruh oleh nara sumbernya, maka obyektivitas pemberitaan wartawan tersebut patut dipertanyakan. "Obyektivitas memang tidak bisa dijamin 100 persen, tapi wartawan harus tetap mempertahankannya jangan sampai `blur` dengan menjaga jarak dengan nara sumbernya," ungkap Assegaf yang juga ahli komunikasi itu. Apabila sampai ada wartawan yang tidak menjaga jarak atau malah memelihara hubungan pribadi, katanya, maka pemberitaannya terhadap nara sumber tersebut tidak akan pernah obyektif. "Memang ada kasus wartawan dekat dengan nara sumbernya karena motif ekonomi dan lain-lain. Itu tidak boleh," katanya. Sementara itu jajaran manajemen Tempo bersama sejumlah wartawan media tersebut pada Rabu sore (26/9) menemui anggota Komisi I di Gedung DPR Jakarta. Tampak hadir dalam pertemuan itu diantaranya sejumlah pimpinan Tempo, diantaranya Toriq Hadad, Bambang Hari Murti serta wartawan senior Metta Dharmasaputra. Sementara dari Komisi I yang menerima diantaranya Ketua Komisi I Theo Sambuaga, Yuddy Chrisnandi (FPG), Dedy Jamaludin Malik (FPAN) serta Andi Ghalib (FPPP) Metta bersama pimpinan Tempo itu mengadukan permasalahan yang tengah menimpa mereka serta meminta perlindungan hukum dan politik atas kesewenang-wenangan aparat keamanan membuka informasi yang seharusnya tidak boleh dibuka kepada umum.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2007