Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan berencana membuat turap untuk menanggulangi jebolnya Tanggul Baswedan yang berfungsi menghalau air Kali Pulo di Jatipadang,  pada Minggu malam (13/1).

Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Holi Susanto saat dihubungi di Jakarta, Senin pagi, mengatakan, pembuatan turap baru dapat dilakukan ketika tinggi air di Kali Pulo surut.

“Jika sudah surut (tinggi permukaan air Kali Pulo) baru kita buat turap permanen,” jelas Holi.

Turap merupakan struktur dinding yang dibangun vertikal, berfungsi menahan laju air dan menopang tanah.

Sejak Tanggul Baswedan di Kali Pulo jebol pada Minggu malam, Sudin SDA Jakarta Selatan memasang struktur crucuk berupa tiang-tiang Kayu Dolken untuk menahan laju air masuk ke pemukiman warga.

Di samping itu, sebanyak 20 jajaran Sudin SDA Jakarta Selatan bersama anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Jatipadang juga menimbun karung-karung pasir yang berfungsi sebagai penahan sementara.

Tanggul Baswedan yang menghalau air masuk pemukiman warga di Kelurahan Jatipadang sempat jebol pada Minggu malam.

Air setinggi 50-60 centimeter pun mulai merendam RT 003 dan RT 004 di RW 006, Kelurahan Jatipadang pada 18.30 WIB, Minggu.

Namun pada pukul 05:10 WIB, Senin, banjir akibat tanggul jebol surut.

Walau demikian, tinggi permukaan air Kali Pulo masih relatif tinggi.

Tanggul di Kali Pulo sebelumnya sempat jebol pada 2017.

Untuk mengatasi masalah itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswesan sempat berencana memperkuat tanggul dan memperlebar Kali Pulo. 

Baca juga: 20 petugas dikerahkan atasi jebolnya tanggul Kali Pulo
Baca juga: Penahan sementara dipasang atasi jebolnya tanggul Kali Pulo

 

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2019