Pemerintah RI dan Korsel Tandatangani Kerjasama Sistem Otomatisasi HKI

London (ANTARA News) - Pemerintah RI melalui Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Depkumham RI, Selasa menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Korea Selatan mengenai Pengembangan Sistem Otomatisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di sela-sela Sidang Majelis Umum World Intellectual Property Organization (WIPO) yang berlangsung hingga 3 Oktober di Jenewa, Swiss. Penandatangan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Dirjen HKI Dr. Andy N. Sommeng dengan Komisaris Korean Intellectual Property Office (KIPO), Sang-Woo Jun, demikian Yasmi Adriansyah, Sekretaris Kedua di Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, kepada ANTARA News di London, Rabu. Dikatakannya, sejumlah bentuk kerjasama diharapkan dapat dilakukan setelah penandatangan MoU diantaranya pengembangan sistem otomatisasi di Direktorat Hak Kekayaan Intelektual sebagai sarana peningkatan efisiensi administrasi HKI. Selain itu juga akan dilakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi para pemangku-kepentingan HKI di kedua negara melalui pertukaran personil, misi-misi teknis, lokakarya, dan program-program peningkatan kapasitas, ujarnya. Menurut Yasmi Adriansyah, penggunaan program-program pembelajaran elektronik (e-learning) juga termasuk sebagai salah satu kegiatan yang dicanangkan. Dalam sambutannya, Dirjen HKI Dr. Andy N. Sommeng menyatakan bahwa teknologi informasi memainkan peranan penting di dalam implementasi sistem HKI mengingat sifatnya yang cepat, efisien, dapat dipercaya dan berkualitas tinggi. Besarnya peningkatan aplikasi di dalam berbagai jenis kekayaan intelektual berdampak kepada pentingnya otomatisasi sistem HKI, ujarnya. Dalam hal ini, KIPO termasuk salah satu institusi yang telah mencapai kemajuan signifikan. Sementara itu, Komisaris KIPO, Sang-Woo Jun, menyampaikan bahwa bentuk kerjasama kali ini semakin meningkatkan kerjasama bilateral antara Korea Selatan dan Indonesia. Ia berharap bahwa Nota Kesepahaman ini dapat diimplementasikan secara sukses dan bermanfaat bagi kedua negara. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007