Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) akan membuka tender pendanaan proyek pembangkit listrik 10.000 MW jika lembaga keuangan China tidak mampu menyediakan dana murah. Direktur Utama PLN Eddie Widiono di Jakarta, Kamis, mengatakan dengan keluarnya Perpres yang memberikan jaminan penuh pada program 10.000 MW, sudah seharusnya China Exim Bank dan China Export and Credit Insurance Corporation (Sinosure) memberikan tingkat bunga yang murah. "Kami mau Sinosure dan Exim memberikan bunga pinjaman di bawah obligasi internasional PLN," katanya. Menurut dia, tingkat suku bunga pinjaman obligasi internasional yang diterbitkan PLN hanya 7,25 persen. "Kalau mereka tidak bisa memberikan `term` yang menguntungkan, maka opsinya adalah kami akan melakukan tender dengan memakai jaminan penuh pemerintah," katanya. Menurut Eddie, karena memakai jaminan penuh, maka keputusan pelaksanaan tender akan tergantung Menteri Keuangan. "Namun, kami targetkan masalah pendanaan ini selesai pada akhir tahun ini," katanya. Kebutuhan dana proyek 10.000 MW adalah sebesar delapan miliar dolar AS. Sebanyak 15 persen ditanggung pemerintah melalui APBN dan berasal dari dana PLN yang di antaranya didapatkan dari penerbitan obligasi. Sedang 85 persen sisa kebutuhan dana tersebut akan ditanggung para kontraktor yang membangun proyek 10.000 MW itu.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2007