Jakarta (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto optimistis data kependudukan untuk pemilu 2009 dapat selesai pada April 2008. "Kita sudah mengadakan persiapan mulai perencanaan yang sudah terkoordinasi dengan Ditjen Adminduk hingga sosialisasi," kata Mendagri di Kantor Depdagri Jakarta, Kamis. Mendagri menjelaskan, untuk persiapan menghadapi pemilu 2009 terutama untuk kelengkapan data kependudukan, pemerintah pada tahun 2007 telah menurunkan perangkat keras ke setiap provinsi dan kabupaten/kota. Terkait kekhawatiran oleh sejumlah pihak gagalnya pengumpulan data kependudukan oleh pemerintah tersebut, Mendagri mengatakan hal tersebut merupakan catatan dan rambu-rambu. Ia menjelaskan, pada Agustus lalu telah dilakukan sosialisasi kepada kepala kantor catatan sipil serta asisten di lingkungan pemerintah kabupaten/kota se Indonesia dan bulan ini, sosialiasi kepada sekretaris daerah asisten adminstrasi dan bapeda di tiap-tiap provinsi dan kabupaten/kota. "Dalam rangka sosialisasi tugas di lapangan, saya akan menggunakan jejaring pemerintahan, selanjutnya dibentuk tim di lapangan yang terdiri mulai dari gubernur sampai di tingkat kabupaten/kota/keluarahan/desa/RT/sampai RW," katanya. Jejaring pokok tersebut, lanjut Mendagri, yang bertugas untuk pool data dan diperlukan peran serta dari lembaga yang memliki pengalaman serupa seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan BKKKN. "Mereka kan sering melakukan pendataan dan minggu depan tim sudah mulai dikirim ke lapangan," ujarnya. Mendagri menambahkan, yang terpenting dalam pengumpulan data kependudukan adalah adanya partisipasi dari masyarakat. Namun, Mendagri mengakui bahwa proses tersebut membutuhkan data yang cukup besar. "Ini kan butuh dana yang tidak sedikit dan kita sudah mendesak kepada Komisi II DPR untuk mempersiapkan anggaran perubahan 2008," katanya. Sebelumnya, Depdagri menetapkan April 2008 sebagai batas akhir penyerahan data kependudukan untuk Pemilu 2009, karena data kependudukan 2009 akan menggunakan sistem nomor induk kependudukan (NIK).(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2007