Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Provinsi DKI Jakarta Faisal Syafruddin serta Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania meluncurkan logo baru BPRD di Gedung Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu.

Anies berharap, dengan logo baru tersebut, BPRD juga memperbarui semangat kinerja agar tidak hanya mencapai target melainkan juga mampu melampaui target penerimaan pajak daerah pada tahun ini.

"Semoga dengan peluncuran logo baru ini, tercermin semangat baru jajaran BPRD Provinsi DKI Jakarta agar mampu (penerimaan pajak daerah) melampaui target tahun ini sebesar Rp44,180 triliun. Artinya, meningkat Rp6 triliun dari tahun sebelumnya," kata Anies.

Jika penerimaan ini baik, maka apa yang direncanakan bisa direalisasikan, apa yang dikumpulkan di sini yang dicapai akan semakin memberikan dampak besar ke warga Jakarta, katanya.

Lebih lanjut, Gubernur berpesan kepada seluruh jajaran BPRD Provinsi DKI Jakarta agar mampu bekerja sebagai tim selayaknya logo baru yang mereka luncurkan.

Tugas yang diembankan kepada Bapak/Ibu sangat besar, tetapi saya percaya kalau kita mampu membangun semangat kerja kelompok (tim) yang kuat, saling menopang dan dukung, maka saya yakin pekerjaan itu terselesaikan, kata Anies.

Pada acara tersebut diperkenalkan juga para Duta Pajak BPRD Provinsi DKI Jakarta dari perwakilan Badan, Wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Samsat yang akan memberikan pelayanan sosialisasi dan konsultasi perpajakan daerah kepada masyarakat pada saat program dan event acara.

Logo baru BPRD DKI Jakarta berupa inisial huruf B yang diambil dari BPRD, berwarna merah, biru, dan hijau.

Bentuk logo terdiri atas huruf B berwarna biru yang memiliki konsep memberikan informasi kegiatan BPRD di internal maupun eksternal (pendataan, diskusi penertiban, kunjungan, dll) dengan harapan timbul rasa kepercayaan Wajib Pajak terhadap BPRD sebagai badan pelayanan pajak yang profesional.

Lalu, Obor Api berkobar yang digambarkan dengan warna merah yang mewakili nilai keberanian, energi yang tidak pernah padam dan semangat yang membara di BPRD untuk menjadikan kota Jakarta sebagai Smart City

Selain itu, juga merupakan ajakan membayar pajak, seperti pengingat atau peringatan untuk membayar pajak dan membujuk secara halus, dengan harapan Wajib Pajak membayar pajaknya secara sukarela dan timbul rasa bangga, sehingga harapannya dapat meningkatkan penerimaan pajak.

Diilhami pula dengan bentuk Api Tugu Monas dengan warna hijau yang merepresentasikan citra BPRD yang mampu memberikan pelayanan ramah, selalu berinovasi, religius serta tim yang saling bekerja sama dalam memberikan kenyamanan untuk melayani Sahabat Pajak (customer-oriented). Bentuk pita hijau pada logo juga mencirikan konsep fleksibel dan dinamis.

Tipografi huruf cetak menggunakan font Metropolis, yaitu jenis font Sans Serif yang memberikan kesan modern, minimalis, dinamis, serta lebih mudah untuk dibaca. Penggunaan huruf pada logo memberikan citra BPRD yang rendah hati dan berfokus pada Wajib Pajak, serta BPRD merupakan sebuah nama merek, bukan sebuah singkatan.

Baca juga: DKI Jakarta mempermudah pelayanan pembayaran pajak
Baca juga: Pemprov DKI kejar penerimaan pajak dengan lima langkah

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2019