Batam (ANTARA News) - Dua warga negara Singapura, Pg dan Ag,, terlibat pembajakan tanker Kraton di perairan kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, atau di posisi "out port limit" (OPL) baru-baru ini di koordinat 01.18.30 Lintang Utara dan 104.14.00 Bujur Timur. "Pg telah ditahan, ia yang merencanakan pembajakan dan penyedia `hand phone` satelit, sedangkan Ag masih buron. Keduanya merupakan WN Singapura," kata Komandan Gugus Keamanan Laut Armada Barat (Guskamla Armabar) , Laksamana Pertama TNI Denny Novendy, di Batam, Minggu. Pg dibekuk, Kamis (28/9) sekitar pukul 14.00 WIB di PT Sejahtera Antara Laut, beralamat Jodoh Scuare I Blok B Jodoh. Ia mengatakan, pembajakan MT Kraton pengangkut 2.250 metrik ton minyak mentah kepala sawit tujuan Cilacap, Jawa Tengah awal pekan lalu tersebut tidak terlepas dari perencanaan Pg dan Ag, karena kedua orang itu merupakan makelar. "Minyak mentah itu dijual ke OPL antara perairan Indonesia - Malaysia, namun kami menyayangkan tidak berhasil menghubungi pembeli di Malaysia akibat jalur komunikasi terputus," katanya. Pembajakan Tanker Kranton direncanakan cukup matang, sebab komunikasi di Palembang - Batam dan Malaysia terus dilakukan sebelum aksi pembajakan dilangsungkan, termasuk persiapan tiket pesawat bagi ke-14 perompak. "Tiket-tiket pesawat tujuan Palembang telah dipersiapkan terlebih dulu. Rencananya seusai mengantar pesanan di Malaysia ke-14 perompak langsung meninggalkan Batam," kata Denny. Ia mengatakan hasil penyidikan sementara, ternyata satu dari 14 perompak tersebut merupakan anggota TNI yang desersi antara tahun 1995 -1996. "Mereka ini merupakan sindikat internasional, sebab melibatkan orang asing, dan kami khawatir ini bentuk propaganda pihak asing," katanya. Para pembajak menggunakan empat pistol rakitan jenis revolver (senjata standar polisi), tujuh golok dan tiga pisau belati, serta tiga granat tangan. "Satu pistol belum ditemukan, sedangkan granat yang dipakai mengancam ABK Kraton masih dalam pencarian, kemungkinan itu hanya bentuk ancaman terhadap ABK," katanya Operasi pembebasan ke-17 AKB Tanker Kraton melibatkan enam KRI, yatitu KRI Lemadang-806, Sigurot-864, Sigalu-857, Siliman-848, Silea-858, Viper-820, KAL Seraya, serta pesawat udara TNI-AL, Nomad. Pembebasan Tanker Kraton dilakukan dengan cara KRI Lemadang menumbrukkan bagian depan kapal ke bagian belakang MT Kraton guna melumpuhkan pembajak dengan mengerahkan 20 personil TNI AL. Setelah pembajak dilumpuhkan tanpa perlawanan di perairan internasional kawasan perbatasan Batam (Indonesia) Tanjung Ayam (Johor, Semenanjung Malaysia) Senin sekitar pukul 11.45 tersebut, hubungan telekomunikasi kepada pihak pembeli di Malaysia terputus. Tanker Kraton bermuatan 2.250 metrik ton minyak sawit mentah dari Palembang (Sumatera Selatan) tujuan ke Cilacap (Jawa Tengah). Namun, Sabtu pekan lalu sekitar pukul 19.30 di ambang luar Musi, dibajak 14 perompak. Nakhoda MT Kraton, Ruskandi, yang memimpin 16 anak buah kapal, disergap kawanan perompak yang merapat dengan empat unit kapal cepat. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2007